Kali ini aku ingin menulis
sesuatu hal yang tiba-tiba “MENAMPAR” ku dengan sangat keras.
Rabu kemarin setelah mendapat undangan test
(LAGI) dari salah satu perusahaan swasta yang akan diadakan pada hari kamis di
kampusku, aku kembali menuju ke kota kembang itu (LAGI). Seperti biasa aku bisa
sekalian bertemu dengan orang-orang hebat yang hampir 4 tahun menemani
perantauanku di kota kembang itu (tulisan
berikutnya aku akan membahas ke-tololan yang kami lakukan saat itu),
nyamperin rumah dan mengurus beberapa hal yang ‘urgent’ di sana.
Ada hal yang tiba-tiba “MENAMPAR”
ku , terjadi di hari Kamis saat aku hendak pergi ke Persekutuan Doa dan di hari
Jumat saat ibadah jumatan. Kamis sore itu hujan deras menyapa perkampungan Dayeuh Kolot dan sekitarnya diikuti dengan padamnya listrik sepanjang hari,
sudah dapat dipastikan tak akan ada
aktivitas lain di luar kosan. Aku yang menumpang tidur di kosan saudara PA ku,
Vera, dan kami pun memilih untuk tidur sepanjang hari yang super dingin
itu. Terbangun dan kaget saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 18:00.
Tiba-tiba terdengar suara dari tetangga sebelah kamar, Gotti, yang kemudian bertandang
ke kamar tempat aku dan Vera sedang ngulet-ngulet kayak ulet :P
Lisa : PD kamis yok (berbicara kepada 2 mahluk di ruangan itu)
Gotti : Yok.. Siap-siap sekarang ya
Lisa : Cepat amat ini masih jam berapa (melihat jam yang masih pukul 18:00) masih
1 jam lagi loh mak, entar lagi lah siap-siapnya
Gotti : Ayok cepat siap-siap, JANGAN SAMPE TELAT
Lisa : Iyee mak, engga telat tapi ga usah
cepat-cepat amat sih masih banyak waktu nih
Gotti : Lebih cepat kan lebih baik
Lisa : *JLEB*
****
Besoknya, aku ada
interview di kampus jam 12:00. Aku ingin mengikuti jumatan dulu sebelum interview. Saat sedang
sibuk besiap-siap untuk mengikut jumatan, tetangga sebelah kamar bangun dari
tidurnya dan kami berniat untuk jumatan bareng. Oh no.. tapi ini sudah jam
10:00, tersisa waktu 30 menit lagi sebelum jumatan dimulai. Dan sayangnya waktu 30 menit yang kami punya tak
akan cukup untuk 2 kaum hawa ini berberes ria. Akhirnya kami pun TELAT L
. Tema jumatan kali ini pun berbicara soal waktu.
Tema : “Menghargai TUHAN dengan menghargai waktu”
Judul : “Waktu Ibadah Bukan untuk DIPERMAINKAN”
Dan bukan suatu kebetulan semata salah satu dari kamipun
dipanggil untuk kesaksian (tanya jawab
lebih tepatnya). Hihi Tuhan menegor anak-anakNya dengan cara apa saja, termasuk
untuk kasus kami yang saat itu datang telat. :’) *JLEB*
Tema yang bagus banget padahal, tapi karena ada sesuatu
hal maka materi yang ku harapkan tak sesuai dengan yang ku terima. Pembicara
yang sudah dihubungi oleh sie acara PMK dari jauh-jauh hari tiba-tiba saja
tidak bisa dihubungi mulai dari kamis malam. Tak ada kabar sampai 1 jam
menjelang khotbah, akhirnya sie acara memutuskan untuk meminta salah satu
pendamping PMK yang saat itu datang jumatan untuk menyampaikan materi singkat
tentang waktu. Tanpa persiapan apa-apa ibu itu hanya membahas bagian luarnya
saja. Saat itu aku merasa khotbahnya kurang pas (maklum saja tanpa ada persiapan) lalu kemudian aku merenung
sendiri masalah waktu. Walaupun hasil renunganku sedikit melenceng dari tema
jumatannya.
Aku bertanya dalam diriku, bagimu apa itu waktu Lis?
Ada
orang yang menyebut waktu adalah uang. Tapi bagiku WAKTU adalah HIDUP. Saat aku
menyia-nyiakan WAKTU ku, berarti aku sudah menyia-nyiakan HIDUP ku. Kenapa aku
lebih suka dengan prinsip hidupku yang menyuarakan bahwa WAKTU itu adalah
HIDUP? Pada saat aku menyia-nyiakan uang, aku bisa mencarinya lagi dengan
bekerja ataupun meminta dengan orang tua :p Tapi pada saat aku telah menyia-nyiakan
HIDUP ku, apa bisa aku mencari “nya” kembali? Mau minta juga mau minta sama siapa
-_- That’s my big point. Waktu tak pernah mundur, dia selalu bergerak maju
tanpa mempedulikan apapun yang terjadi di dunia ini.
Tanpa
kita sadari (termasuk AKU), sering kali kita menyepelekan hal-hal kecil seperti
WAKTU. Terkait dengan tema jumatan, “Menghargai TUHAN dengan Menghargai WAKTU”
kita sering kali lupa bahwa ternyata dengan menghargai WAKTU berarti kita sudah
menghargai TUHAN. Kebanyakan orang menganggap DOSA itu hanyalah pelanggaran terhadap HUKUM TUHAN saja, tak banyak orang yang merasa bahwa menyia-nyiakan WAKTU
pun adalah salah satu bentuk DOSA.
Ini ada
rangkaian pepatah bijak tentang makna WAKTU dalam suatu kehidupan.
Untuk
memahami makna SATU TAHUN, tanyalah pada siswa yang tidak naik kelas
Untuk
memahami makna SATU BULAN, tanyalah pada ibu yang melahirkan bayi prematur
Untuk
memahami makna SATU MINGGU, tanyalah pada editor majalah mingguan
Untuk
memahami makna SATU HARI, tanyalah pada pekerja dengan gaji harian
Untuk
memahami makna SATU JAM, tanyalah pada gadis yang sedang menunggu kekasihnya
Untuk
memahami makna SATU MENIT, tanyalah pada seseorang yang ketinggalan kereta
Untuk
memahami makna SATU DETIK, tanyalah pada seseorang yang selamat dari kecelakaan
Untuk
memahami makna SATU MILI DETIK, tanyalah pada pelari peraih medali perak
Olimpiade
Betapa berharganya WAKTU dalam kehidupan ini, bahkan 1 mili detik
sekalipun. Oleh karena itu, jangan pernah untuk menyia-nyiakannya...
Di dalam kitab suci pun Allah mengajarkan kita untuk menghargai WAKTU :
“supaya waktu yang sisa
jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak
Allah” ( 1 Petrus 4 : 2)
Hargai HIDUP mu dengan menghargai WAKTU mu maka kau pun akan
menghargai TUHAN.
No comments:
Post a Comment