KEPO

Belakangan ini istilah KEPO lagi marak-maraknya mewabah di kehidupan anak muda melalui salah satu jaringan pertemanan terutama di twitter. Orang-orang akan dengan mudah mengetahui apa yang sedang terjadi dengan orang lain tanpa perlu face to face, hanya dengan bermodalkan mantengin timeline twitter orang-orang akan dengan cepat mengetahui kabar orang lain di luar sana. Begitulah canggihnya teknologi gadget dan komunikasi zaman sekarang ini.

Teringat BBM tadi malam bersama seorang teman. Entah kenapa satu hari ini aku mendapati 4 orang temanku yang kepo dengan aktivitas dan info tentang diriku hihihi. Terdakwa pertama adalah sang raja Bapuk, Damar, yang terang-terangan melaporkan hasil pemantauan dunia twitternya siang itu di multichat kami. Kemudian disusul dengan Vera, Stevany dan akhirnya ditutup dengan BBM Aron. Tiba di fakta terakhir saat aku berkata : “Cie Aron KEPO”. Lalu dia bertanya apa itu KEPO. Hahaha, biar terlihat intelek dan berkelas aku menyuruhnya googling kalau mau tahu apa arti KEPO. Dan akhirnya beliau pun mengetahui apa itu KEPO.

KEPO itu merupakan singkatan sebuah kalimat dalam bahasa Inggris, yang kepanjangannya adalah Knowing every Particular Object. Jika ingin diartikan dalam bahasa Indonesia adalah suatu gairah untuk mengetahui segala sesuatu dari objek yang menjadi  perhatiannya. Sempat googling dan membaca beberapa tulisan di blog mengenai ciri-ciri orang KEPO dan juga dari hasil pengalaman pribadi menjadi objek pelaku maupun objek penderita hasil KEPO aku menemukan beberapa fakta. Ada beberapa orang KEPO yang hanya sekedar pengen tahu tentang orang lain tanpa mendatangkan keuntungan apa-apa untuk dirinya sendiri. Tapi ada juga orang KEPO yang memiliki rasa simpatik dan empatik untuk objek yang di KEPO-in. Dia tak hanya ingin tahu mengenai kondisi orang lain, tapi mau membantu jika diperlukan. Hal ini akan dengan mudah diketahui si objek yang di KEPO-in, pada saat si pelaku  hanya memberi respon “Oh..” atau berupa respon satu arah pada saat kita sudah memberi informasi yang dia cari, berarti dia bukan tipe kedua dari yang sudah aku paparkan tadi. Dia cuma sekedar orang KEPO yang hanya mau tahu saja.

Sebenarnya jadi orang KEPO tidak jelek-jelek amat kalau saja motif dan tujuannya jelas. Salah satu contohnya baru saja ku hadapi pada saat salah seorang teman KEPO tentang keadaanku. Setelah dia berhasil mengetahui duduk permasalahannya, lalu dia berkata : “OK.. aku bantu dalam doa ya lis, semoga semua keadaan bisa kembali membaik”.
That’s a good KEPO, right?

So,Let's thinking what is your purpose of knowing about others. Just want to know (the most of KEPO) for updating your database about their lives or want to help them by praying them ? :D

Just Share


Wonderful Life, ANANDA RESIDENCE

Malam ini aku pengen nulis soal kehidupanku selama 3 tahun di bawah atap kosan ANANDA RESIDENCE. Let’s begin…..

ANANDA RESIDENCE…

Salah satu kosan yang berada di daerah sekitar kampus IT Telkom Bandung, tepatnya berada di belakang lapangan tenis kampus.  Kosan yang baru saja berdiri setahun setelah aku berkuliah di sana, akhirnya menjadi satu base camp paling apik untuk anak PMK dan UkKSU di kampusku. [FYI] PMK adalah sebuah lembaga kerohanian di IT Telkom dan UkKSU adalah unit kebudayaan dari Sumatra Utara.

Kosan ku ini menerima laki-laki dan perempuan, tentu saja dengan tidak mencampurkannya dalam satu ruangan (hahaha..berhentilah berimajinasi yang aneh-aneh). Lantai 1 bagian depan dihuni para lelaki sedangkan bagian belakangnya dihuni para wanita, sedangkan lantai 2 kebalikannya. Para lelaki tangguh itu dipercayakan untuk menempati bagian belakang dan para wanita-wanita cantiknya menempati bagian depan lantai 2. (terdapat diskriminasi dalam penjelasanku ini bukan, kenapa pada saat menjelaskan  lantai 2 bagian depan aku menyandangkan kata-kata cantik kepada para penghuninya? Hahaha.. karena focus kita saat ini adalah ananda residence lantai 2 bagian atas)
Aku perkenalkan dulu ya siapa-siapa aja wanita-wanita cantik yang ku maksud beserta kamar-kamarnya.

II-3 : Lisa , II-4 : Friska, II-5 : Anggun, II-6 : Tassja, II-7 : Siska, II-8 : Devi, II-21 : Kristina, II-22 : Stevany, II-23 : Vera, II-24 : Gotti

Tempat yang paling nyaman kedua setelah rumah adalah kosanku ini, dengan ruangan yang cukup luas dengan ukuran ruangan 4x4 dan kamar mandi yang juga luas plus tentunya ditambah dengan fasilitas yang cukup lengkap yang diberikan orang tuaku (tv, laptop, tempat tidur, dan peralatan hidup lainnya) membuatku merasa betah menghabiskan waktu di kamar kosanku ini. Bangun pagi aku akan mendengar suara nanyian burung-burung dari alam bebas dan juga akan mencium baunya harum dedaunan di pagi hari (kecuali pada saat bapak penjaga kosanku sedang membakar sampah, maka indra penciumanku hanya akan dihiasi dengan bau asap -_- ) setengah tahun terakhir saat Kristina bergabung dan menempati kamar di lantai atas rutinitas di pagi hari ku akan bertambah dengan kehadiran suara merdu sang vocalis tsb. Beliau akan dengan setia mengawali harinya dan hariku dengan sedendang lagu. Lalu sayup-sayup ku dengar dari ruang kamar mandiku suara si Miss Galu, friska, yang akan dengan setia menaikkan lagu-lagu andalannya yang berisikan lirik-lirik galau seperti Someone Like You miliknya Adele, Raisa, dll. Hahaha, senyum nakal akan langsung mengembang di pipi manisku saat aku menjalani rutinitas hidup itu.  Pada siang hari ketika cuaca di luar sana sedang tak bersahabat untukku berinteraksi lebih maka ruangan kosanku akan sangat terbuka lebar untuk memberi kenyaman lebih :D Kosan dengan halaman parkiran yang cukup luas, dilengkapi dengan dapur umum yang bisa ku pakai kapan saja untuk bereksperimen ala ibu-ibu rumah tangga. Begitulah kurang lebihnya gambaran fisik soal istana keduaku itu.

Sekarang kita masuk ke bagian non fisik dari ananda residence :P

Non fisik.. Apa yang ada di pikiranmu pada saat aku menyebut istilah non fisik? Hahaha.. kosanku juga dihiasi dengan indahnya kehidupan non fisik itu (kata orang-orang sih, karena secara kebetulan selama 3 tahun hidup di sana aku belum pernah bersay hello dengan beliau :D). Hidup dengan suasan mistik itu, aku hanya mendapat sedikit bagian dari cerita-cerita seru itu, hanya kebagian mendengar suara-suara “gaib” yang akan menemani tidurku. Berhubung kosanku berisikan mahasiswa maka malam adalah jam kami beraktivitas dan suara itu akan setia menemani kami yang sedang beraktivitas hahaha. Beberapa teman mengaku pernah melihat, merasakan atau apalah itu yang berhubungan dengan penghuni Ananda yang lain itu tapi Ananda akan selalu ada di hati walau hidup dalam keadaan mencekam seperti itu (kadang-kadang). Oh ya Ananda ini bukan hanya menampung manusia dan mahluk non fisik tsb, disini juga ada  terdapat beberapa jenis hewan peliharaan mulai dari hamster, kucing, burung hantu, elang sampai ular. Hahaha jangan pikir kalau Ananda Residence merangkap dwi fungsi jadi kebon binatang ya, ini semua cuma bagian kecil dari kreatifitas penghuninya sebagai mahasiswa (alasan yang kurang relevan)

Secara kebetulan nama-nama yang sempat aku sebutkan di atas adalah mahasiswi dengan angkatan yang sama, terdiri dari 8 orang dari jurusan Teknik Telekomunikasi dan 2 orang dari jurusan Teknik Industri membuat kami menjadi teman sepermainan yang cukup klop. Satu tahun belakangan ini tiba-tiba wabah “si dua huruf” menghampiri kehidupan kami. Kehidupan malam yang cukup bersahabat yang dulu sempat kami nikmati dengan berburu makan malam bareng, bercengkrama ala mamak-mamak rumpi tiba-tiba merubah menjadi kehidupan yang cukup “dingin”, semua orang akan berkurung di kamar dan yang dihadapi hanya laptop, tumpukan-tumpukan buku dan text book, kertas dan sejenisnya (dan harus ku akui aku termasuk dalam gerakan pengasingan diri itu). Oh ya kami menyebut diri kami dengan sebutan “ciwik-ciwik Ananda”.
atas (kiri-kanan) : anggun, tassja, devi, vera
bawah (kiri-kanan) : gotti, stevany, aku, friska


Salah satu tradisi yang cukup beken di kehidupan ciwik-ciwik ini adalah nongkrong menghabiskan malam yang panjang di salah satu kamar, membuat keonaran dengan teriak-teriakan dasyat dan merayakan ulang tahun bareng. Kamar favorit yang sering kami jadikan basecamp untuk berkumpul adalah pondok kamar no II-5, dari siang-malam pintu kamar ini akan selalu terbuka karena banyaknya lalu lalang dari anak kosan. Ciwik-ciwik Ananda ini juga sangat terkenal dengan kebringasannya, hahaha kami akan dengan sesuka hati kami berteriak, bernyanyi, kejar-kejaran atau apalah keonaran jenis lain yang lazimnya dikerjakan perempuan seusia kami. Sangkin seringnya membuat kegaduhan dan teriakan-teriakan itu, orang-orang di sekitar kosan kami mungkin sudah tidak bisa lagi membedakan teriakan minta tolong yang sesungguhnya dengan teriakan kegaduhan kami. Karena setelah ku amati teriakan kami cukup dasyat dan hampir menyerupai teriakan orang-orang kemalingan atau minta tolong lainnya X_X. Teriakan itu biasanya tercipta karena permainan liar kami, gelitik-menggelitik, pegang-megang, dan lain sebagainya. Hahaha kalau saja aksi liar kami itu ditonton kaum adam, dijamin 100% semuanya bakal ilfeel huahaha. Dan secara kebetulannya lagi nih ciwik-ciwik Ananda ini adalah BB user yang kemudian berakhir pada lahirnya group BBM yang bernama “ciwik-ciwik Ananda”. Jika salah satu dari kami ada yang berulang tahun, yang lain akan melahirkan satu chat room lain di luar group dan akan merencanakan sebuah surprise party yang berujung pada kebringasan (re: ceplok telor, kopi,diikat di tiang,dsb). Gilaknya lagi kami pernah bersama-sama menghabiskan uang yang dikirim orang tua kami demi menikmati makanan di H*namasa. Pada saat itu juga kami seolah-olah lupa daratan bahwa kami hanyalah seorang anak kos, huhu anak kos mana coba yang makan malam sampai 110ribu gitu. Oh Gosh!! Tak berakhir dengan terkurasnya uang untuk makan malam yang super itu, malah kami melanjutkan malam itu dengan berkaraoke ria… hahaha, dasyatkan ciwik-ciwik ini. :D

Terlalu banyak kenangan, cerita dan goresan indah yang ku miliki di kosan itu dengan ciwik-ciwik super di dalamnya. Hahaha, Ananda Residence terima kasih karena telah menjadi bagian penting dari perjalanan hidupku selama di perantauan.

(kiri-kanan) : aku, siska, adeknya devi, devi, tassja, anggun, stevy, kristina, friska, vera


Mencari Tahu KEHENDAK MU


21 Juli 2012 saat aku dinyatakan berhak menyandang gelar baru sebagai seorang Sarjana Teknik (ST) dari salah satu Institut ternama di kota kembang (re: IT TELKOM) saat itu juga aku mengikrarkan diri sebagai seorang job hunter. Uwow, mendengar istilah hunter agak gimana gitu ya baiklah kita ganti dengan istilah job seeker.

Memulai perjalanan itu dengan dipanggilnya aku untuk mengikuti test sebagai BDP di salah satu Bank. Jujur aku sama sekali tidak berniat untuk melamar kerja di bank, tapi ntah kenapa tangan ini tetap jahil menekan tombol apply di salah satu web penyedia lapangan kerja. Pulang ke bekasi karena berniat ingin berangkat test dari rumah saja akhirnya aku memutuskan segera meninggalkan Bandung. Di perjalanan pulang ke rumah aku teringat salah satu temanku sudah terlebih dahulu menjerumuskan dirinya di bidang itu dan di bank yang sama. Ku bercerita kepadanya tentang panggilan test itu dan akhirnya dia mulai bercerita panjang lebar soal testnya, bagaimana dia sekarang menjalani peran itu, dan tentu juga hal yang tak akan pernah ketinggalan soal salary (ahai…). Niat awalnya sama sekali tak berambisi untuk menjerumuskan diri tiba-tiba merubah menjadi ya minimal ikut test lah sampai tahap berapa biar tau potensi diri. Besok paginya pada saat akan berangkat test, niat yang sudah naik menjadi ikut lulus test saja berubah lagi menjadi ingin keterima dan bisa menjadi bagian dari bank itu. Test pertama adalah psikotest. Psikotest? What a test (in my mind), secara pas SMP dan SMA IQ ku cukup diakui ada di atas rata-rata, psikotest mah bukan masalah baru menurutku. Pernah dengar kalau setiap hal yang kau anggap remeh itu malah yang akan menjatuhkanmu. Hahaha, itulah yang terjadi padaku saat itu. Psikotest yang awalnya bukan masalah buatku ternyata jadi masalah baru untukku. Terdiam pada saat mendapati hasil bahwa aku tak lulus psikotest (astaga malunyo aku pikir, baru psikotest doang hahaha). Yasudahlah lupakan, ini bakal jadi pelajaran berharga kalau haram hukumnya untuk menyepelekan apapun itu.

******

Next, test kedua ku lakoni untuk menjadi salah satu pegawai baru di salah satu perusahaan otomotif ternama, melamar sebagai IT Analyst. Psikotest lagi? Damn! Kali ini sama sekali tak menyepelekan, malah menjadi satu hal yang sangat ku takuti. Hahaha, merasa kalau ada yang salah dengan psikologku kenapa sampai psikotestpun aku tak lulus aku sempat googling dan mencari tahu tips and trick menghadapi psikotest (sangkin parnonya nih ceritanya). Untungnya psikotest kali ini lolos. Astaga senangnya bukan main, minimal uda naik kelaslah ga kesandung di psikotest lagi :D Lanjut ke HR dan ini interviewku yang kedua setelah interview pertama di Philips sebagai healthcare engineer  dan aku harus berhadapan dengan seorang psikolog. Alhasil, berceritalah apa adanya. Jangan pernah membual tentang dirimu, ntar kualat. Hahaha itu sih salah satu tips yang aku dapat. Dan jangan lupa tenangkan diri, ga usah gugup teramat amat. Bayangkan saja kalau kau hanya akan bertemu seorang interviewer, bukan calon mertuamu :)) so be calm! Setelah menunggu hasilnya selama 2 minggu, akhirnya aku menemukan jawaban dimana Tuhan bilang, : “Bukan disini tempat mu anakKu sayang, ada tempat lain disana yang udah Ku sediakan.” Oh ya FYI HRD di perusahaan ini ganteng loh *tuing-tuing*

******

Next, menggantungkan nasib ku pada salah satu perusahaan distributor IT dan aku melamar sebagai IT Product. Point penting untuk recruitasi kali ini adalah HRDnya super ganteng cuii, namanya Mas Bayu. Sumpah, semua yang mengaku dirinya sebagai kaum hawa yang hadir pada test itu hanya mampu menulan ludah saat melihat mahluk ciptaan Tuhan yang satu ini (lebai beud dah saya, hahaha). Psikotest DONE! Kemudian lanjut ke interview HR, setelah menunggu sekian lama akhirnya dipanggil juga. Oh ya, interviewernya ada 2 dan salah satunya si mas ganteng. Dan hampir semua teman-temanku termasuk aku berdoa supaya kejatahan si mas itu. Seolah Tuhan pun mendukung kegilaan itu dan hampir semua kami (aku dan beberapa temanku yang luar biasa itu) kedapatan interview dengan sang HRD nan tampan itu. Setelah berbincang dengan beberapa teman yang sudah duluan masuk, tak satupun yang perlu dikhawatirkan karena pertanyaan-pertanyaannya standar tentang dirimu. Giliranku akhirnya tiba, dan aku masuk dengan senyum terbaikku. Ada 2 alasan untuk senyuman itu, pertama karena aku ingin memberi kesan terbaik kepada interviewernya (ini ku lakukan di setiap kali sesi interview, bukan kali ini aja loh) dan yang kedua kebetulan karena HRDnya ganteng (hahaha, tetap :P). entah karena melihat isi CV ku yang penuh dengan riwayat les bahasa inggris ku yang cukup rame, sang HR pun mulai bereaksi dengan speak English. Uwow, jackpot pertama karena teman-temanku terdahulu tak ada satu pun yang disuruh berbicara dengan bahasa inggris. Untung saja keahlianku yang pas-pasan itu tidak pudar seketika itu juga karena pesona sang HR ahahaha. Beberapa minggu kemudian aku ditanyakan lulus dan diminta untuk menghadap user. 3 atau 4 kali mungkin HR itu menelfonku untuk menanyakan kesedianku mengikuti interview user sampai akhirnya aku meng-iyakan dan sudah memilih satu hari untuk bertemu sang user. Akan tetapi, setelah mendengar cerita dan pengalaman dari beberapa teman yang sempat bergabung dengan perusahaan itu dan ceritanya tidak begitu positif, kemudian setelah  mempertimbangkan dengan baik akhirnya aku memutuskan untuk tidak memenuhi panggilan tersebut. Huhu, I’m so sorry. Maaf ya mas HR yang ganteng :P

******

Next, Huawe* Service. Ini perusahaan yang bener-bener menggoda niatku. Melamar sebagai apprentice sampai akhirnya aku mendapat sms undangan test yang akan diadakan di kampus. Sms ini menjadi sesuatu yang menggemparkan bagi beberapa orang teman karena mereka tak mendapat sms tapi berniat untuk datang. Penasaran akan kualifikasi yang dilakukan, atas dasar penilaian apa mereka mendapat sms undangan test dan kami tidak, mungkin itu yang ada dipikiran teman-temanku yang tidak mendapat sms saat itu. Senin pagi, berangkat dengan beberapa orang anak kosan yang sama-sama akan berjuang dan kami mendapati list absensi untuk peserta yang berhak mengikuti test. Hanya terdapat kurang lebih 80an orang yang berhak mengikuti psikotest. Melewati psikotest dengan mulus (FYI : untuk test psikotest kali ini aku bisa menuntaskan hitungan koran sampai tuntas dan dengan sok nya minta tambahan kertas hohoho) dan dinyatakan lulus untuk mengikuti test selanjutnya esok hari. Dari 80 peserta hanya 32 yang berhak mengikuti interview HR. Keesokan harinya, berhadapan dengan HR yang cukup cantik dan sangat friendable membuatku cukup nyaman bercerita kepadanya. Kemudian dinyatakan lolos dan diminta mengikuti interview user keesokan harinya. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan yang menjadi incaran anak-anak di jurusan Tek. Telekomunikasi ini, malam harinya aku berniat mempersiapkan diri dengan baik. Aku bertanya kepada para senior-seniorku yang sudah terlebih dahulu menjerumuskan dirinya di perusahaan tersebut, disuruh belajar system komunikasi seluler, radio dan tak lupa bagian yang sangat-sangat menakutkan bagiku yaitu jaringan. Hahaha, buka-buka lagi modul jaringan, osi layer, hub, router dan teman-temannya. Bermodalkan itu semua akhirnya aku beranjak menuju ke ruang interview user di kampus. Dijadwalkan interview pukul 11.15 tapi ternyata harus mundur hingga pukul 13.00. Diawali dengan pengenalan diri dalam bahasa inggris kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan soal sistem komunikasi seluler, komponen yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi mulai dari MS – BTS – BSC – blablabla sampai akhirnya ke pertanyaan soal jaringan komputer. Menurut hematku sih ya, interview user kali ini tidak buruk-buruk amat sampai akhirnya aku pulang untuk menanti kabar selanjutnya dalam minggu ini atau minggu depan paling lama. Oh ya yang berhak mengikuti test tahap ini tersisa 17 orang. Berharap sangat untuk mendapat sms itu sebagai tiket untuk mengikuti medical check up tapi lagi dan lagi sepertinya Tuhan berkata bukan yang ini juga. L kali ini aku cukup sedih untuk keputusan Tuhan ini, tapi aku percaya Dia sudah sediakan yang jauh lebih baik dari itu. Cuma ini yang bisa kau lakukan pada saat kau berhadapan dengan sebuah kegagalan, imani kalau Tuhan punya rencana indah di hidupmu maka kau tak akan berlarut dalam kesedihan. Trust me! Satu senyuman untuk MU J

******

Melanjutkan perjalanan ke Bakr*e Telecom sebagai Network Planning, kemudian baru-baru ini mengikuti interview di salah satu perusahaan baru yang bernama Mor* Quadro Multimedia juga sebagai Network Planning dan tepat hari ini mencoba peruntungan sebagai Staff Project di salah satu perusahaan sub contractor. Mendapati sms undangan test hari sabtu lalu, aku dan salah satu teman menyatakan bersedia mengikuti proses recruitasi yang akan diadakan hari ini. Psikotest à interview. Saat itu aku baru mengetahui bahwa posisi yang sedang urgent dibutuhkan perusahaan saat itu adalah Project Admin. Berhubung aku merasa aku melamar posisi Project Engineer tentu saja pada saat ditawari untuk posisi project admin aku agak keberatan, dan setelah bernego gaji dan soal penempatan aku memilih untuk memending berkasku untuk posisi Project Engineer yang nantinya akan diproses seusai lebaran nanti. Tapi ada hal lucu yang terjadi hari ini. Aku mengikuti test itu bersama salah satu temanku bernama Ima dan kebetulan sekali bertemu dengan salah satu juniorku Fabiola. Menyelesaikan test tahap pertama , kami memutuskan untuk mencari udara di luar gedung. Sambil menikmat sepiring ketoprak, tak sengaja Ima melihat salah satu senior kami dulu di kampus (re: mas pandu). Sontak aku dan Ima langsung kalang kabut, ntah karena alasan apa tapi seolah kami tak ingin senior kami itu menyadari keberadaan kami saat itu. Berpindah posisi makan dan sekarang kami membelakangi seniorku itu. Dan tiba-tiba saja kursi yang diduduki Ima terbelah dua, dan seketika terdengar suara *GEDUBRAK!!!* sontak aku kaget melihat temanku itu yang sedang kesulitan menjaga keseimbangan tubuhnya.

Aku : Astaga ma…. (muka kaget)
Ima : mas Pandu mana? Mas Pandu mana?
Aku : (ngakak) Kok sempat-sempatnya Mas Pandu yang dicari uda mau jatuh gini
Ima : Mas Pandu mana? Dia ga lihat kan?
Aku : Huahahaha, itu toh point nya. Dasar wanita!
Melanjutkan makan, tiba-tiba aku tertawa lagi.
Ima : kayaknya kita ada di area yang salah (menerawang ke gedung di sebelah kami). Mas Pandu kerja dimana ya sa?
Aku : ga tau
Ima : (menahan tawa) Di Natasha kayaknya sa.. Kan dia datangnya dari gedung sebelah
Aku : tertawa sejadi-jadinya. Ima gellloooooookkk………. (sambil membayangkan Mas Pandu beneran kerja di Natasha Skin Care)

*selingan di tengah kepenatan, galau, bosannya menjadi job hunter*

******

Banyaknya lika-liku perjalanan yang harus ku tempuh dalam mencari tahu salah satu kehendak Tuhan dalam hidupku menggoreskan cerita unik dan berwarna bagiku. Duka, suka, tawa, ketakutan, kecewa, harap-harap cemas semuanya mulai ku nikmati sekarang ini. Tak ingin menjadikannya sebagai beban, tapi menjadikan semuanya sebagai proses mencari tahu kehendakNya dalam hidupku. 
Suatu saat nanti, dengan cara MU dan waktu MU KAU akan segera mengakhiri pencarianku ini. HIDUP DALAM PENGHARAPAN -Job Seeker-

Great SMILE everywhere :)





28 JULI 2012 = I got it!!!

my wonder woman

my super hero

my brother
my sista


my lovely bapuks



saudara KKL ku yang ganteng2 : sam, rofen, reo

ciwik-ciwik Ananda

PI PMK 2010-2011 



Hal yang paling membahagiakan adalah pada saat kau bisa melihat banyak senyuman di sekitarmu, apalagi ternyata alasan senyuman itu adalah dirimu :)
 
 

 




Dan aku telah memilih….

Pernah tersakiti? Hahaha setiap orang pasti pernah tersakiti dan juga menyakiti orang lain , begitu juga dengan aku. Dan saat aku sedang menulis blog ini kondisiku sedang tersakiti :P

Sudah hampir 2 minggu tidak berhubungan lagi (via sms) dan rasanya, hmm harus ku akui ada yang hilang sepertinya. Sudah mulai nyaman dengan rutinitas berkirim pesan singkat kemudian dipaksa untuk keluar dari zona nyaman itu (kehilangan waktu untuk berbagi cerita) rasanya bukan hal yang mudah bagiku. Bingung ya dengan runtutan ceritaku, kenapa tiba-tiba curcol tersakiti :P

Siapa yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan silahturahmi itu? (jawabnya dalam hati aja ya)

Merasa segala perhatian, kasih sayang dan semua yang kau lakukan tak berarti apa-apa untuk orang yang menjadi objek penderita, apa yang akan kau lakukan? Bertahan untuk terus memberi perhatian atau memilih mundur? Hahaha, ini berlaku untuk semua aspek kehidupan mu, bukan hanya untuk soal percintaan. Pada saat sahabat mu atau ‘someone’ (orang yang kau anggap cukup berarti, tapi belum tentu sebaliknya dia menganggapmu berarti untuknya) kau rasa sudah menyia-nyiakan perhatian dan kasih sayang mu, jangan habiskan waktumu untuknya karena pasti di luar sana masih banyak yang memerlukan perhatian dan kasih sayang mu. Hahaha, Thinking it wise before you do it :D

Entah secara kebutulan atau gimana, aku mendapati salah satu tweet dari seniorku yang berkata : “satu hal yg pasti, yg tdk menghargaimu lupakan, karna pasti ada org yg betul2 memahamimu” dan dengan cepat aku langsung meretweetnya hahaha pengalaman pribadi coi :P. Dan aku pun kembali teringat dengan nasihat si bapuk yang berkata , “Jangan biarkan masalah kecil mengganggu hidupmu. Kau masih punya keluarga, sahabat, teman dan lingkungan yang membutuhkan perhatianmu”. Hohoho dan saya harus mengakuinya sekali lagi bahwa iban yang merangkap teman baikku ini cukup bijak dalam hal menasihatiku. Oh ya dia juga menyuruhku untuk jangan pernah membenci orang-orang yang pernah menyakitiku, karena gimanapun mereka pernah ada dan jadi bagian di hidupku begitu juga aku pernah ada di hidup mereka :’)

Untuk kalian semua yang pernah ada di cerita hidupku, baik itu yang pernah menyakitiku atau yang pernah tersakiti olehku, aku mau meminta maaf kalau aku menggoreskan tinta yang kelam dalam lembaran kertas putih hidup kalian dan aku mau juga mangucapkan terima kasih sudah pernah menjadi bagian yang ….. (hahaha, isi sendiri) di hidupku.

Multichat

Dua tahun sudah aku menjalin hubungan kekeluargaan bersama 3 orang bapuk ini. Salah satu hal yang harus sangat aku syukuri adalah Tuhan mempertemukanku  dengan orang-orang hebat di IT Telkom dan salah tiganya adalah mereka ini : Gotti Regina, Tania Frensisca dan David Mario.
Aku lupa awal kedekatan kami dimulai kapan dan karena alasan apa, tapi yang jelas kepanitian MPPM yang menjadi alasan kami saling mengenal satu sama lain. Setelah itu semuanya berjalan dengan sendirinya, kami sering menghabiskan waktu dengan makan malam bersama sampai akhirnya kami semua menjadi BB user dan hadirlah multichat itu. Awalnya sih ada 5 participants, tapi salah satunya memilih left chat karena merasa terganggu dengan chat-chat bapuks itu. Kalau orang-orang sering meributkan BlackBerry sering membuat pemakainya jadi autis, ya benar itupun berlaku bagi kami. Tapi itu hanya sepersekian persen dampak buruk yang kami terima karena buktinya multichat BlackBerry lah sarana kami untuk tetap berkomunikasi sekarang ini. Dan secara kebetulan kami berempat  yang masih bertahan di multichat itu memiliki hobby kulineran. 
Di awal-awal, standar makan malam kami hanyalah warung kaki lima di pinggir jalan dengan penerangan yang ala kadarnya (re: remang-remang) seperti Nasi Goreng Bisteak Astana Anyar, Nasi Goreng Savoy Homan sampai ke nasi goreng Dayeuh Kolot, bajak lauk Dipati Ukur, bebek Bormeus, susu murni Buah Batu dan DU . Belakangan ini standar kami sudah naik kelas ke resto-resto dan cafe yang cukup mahal di daerah dago, mulai dari Gigle Box, Humming Bird, Sus Butcher, Bober, Ngopdoel, Green, Harvest, dll :D Oh ya kami punya satu kebiasaan pada saat makan malam itu berlangsung, kami akan saling mencicipi menu satu dan yang lain kemudian akan memberi nilai untuk setiap pesanan kami itu. Dan aku akan selalu menerima hinaan dari the king of bapuk Damar yang karena secara kebetulan emang hampir kebanyakan pilihan menu ku gagal total 
Tapi cerita pertemanan 4 anak manusia itu bukan sekedar berbicara soal kuliner dan kuliner. Kami menghabiskan waktu untuk nonton film, sempat merencanakan liburan bareng ke Singapore sampai perjuangan bangun pagi-pagi buta untuk ngurusin paspor dan lain sebagainya. 4 paspor sudah di tangan, tapi kami belum mendapat kesempatan untuk merealisasikan rencana kami itu. Tapi aku masih berharap itu bisa terwujud :)
Lurus-lurus ajakah perjalanan pertemanan kami? Tentu TIDAK! Multichat itu sering hilang, kemudian muncul lagi yang baru. Yang dimaksud dengan hilang disini adalah salah satu dari kami memutuskan untuk left chat karena ada masalah satu dengan yang lain, dan kemudian setelah beberapa jam bahkan beberapa hari setelah kejadian itu multichat yang baru akan muncul lagi dengan peghuni yang legkap. Multichat itu bagai rumah kami berempat bagiku, bisa share of life, saling memberi saran, greeting Sunday and Birthday dan yang tak kalah penting war yang sering terjadi di dalamnya baik itu 3vs1 ataupun 2vs2 yang sering kami lakoni. Dan seingatku air mata ku malah pernah jatuh karena multichat ini akibat keisengan 3 mahluk bapuk itu di hari ulang tahun ku tahun lalu.
Seperti sedang ngetrendnya penyakit media social yang mewabah hampir di semua kehidupan anak jaman sekarang, sedikit-sedikit update status BBM, ngetweet atau apalah yang bisa mengekspresikan perasaan mereka saat itu dan kami pun tak lepas dari wabah tersebut. Tapi, satu hal yang paling ku syukuri adalah kepekaan dari kami berempat. Pada saat yang satu sedang galau, dan tak sengaja tertangkap yang lain, kami tak akan saling cuek, sebisa mungkin memberi solusi atau minimal hanya menjadi telinga bagi dia yang sedang bermasalah. Tak bisa mengungkapkannya lewat multichat, kami akan menggunakan private chat untuk berbagi cerita. Banyak topik pembicaraan yang memenuhi forum kami tsb, mulai dari berbicara soal perkuliahan, Tugas Akhir, PMK, kegalauan menjelang sidang dan mencari pekerjaan, film, makanan, sampai ke perjalanan cinta hahaha :P
Kini, setelah jarak akan segera memisahkan kami, perpisahan dengan mereka adalah hal yang akan sulit ku hadapi (Lebay? Iya sedikit lebay. Tapi itulah yang ku rasakan). Dan tak sengaja aku menemukan penggalan kalimat ini di sebuah novel yang sedang ku baca : Yang paling menyakitkan dari sebuah perpisahan bukanlah kehilangan, melainkan kenangan. Lalu Damar berkata : bukan berpisah, Cuma jarang ketemu aja. Bener sih yang dia bilang, jarang ketemu != perpisahan, tapi buatku itu hampir sama. :(
Mereka sering mengagung-agungkan hebatnya persahabatan yang dilakoni di film How I Meet Your Mother. Walaupun aku ga ngerti apa yang terjadi di film itu, tapi aku berharap itu bisa terjadi di antara kami. Bahkan kami sempat pernah merencanakan untuk menjodohkan salah satu anak kami nantinya, hahaha lucu juga loh kalau itu bisa kesampean =))

Dimanapun kalian berada, aku berterima kasih untuk semuanya. Bersama kalian tawa adalah makanan pokok... Hahaha.
 Friendship makes me never be alone