KEPO

Belakangan ini istilah KEPO lagi marak-maraknya mewabah di kehidupan anak muda melalui salah satu jaringan pertemanan terutama di twitter. Orang-orang akan dengan mudah mengetahui apa yang sedang terjadi dengan orang lain tanpa perlu face to face, hanya dengan bermodalkan mantengin timeline twitter orang-orang akan dengan cepat mengetahui kabar orang lain di luar sana. Begitulah canggihnya teknologi gadget dan komunikasi zaman sekarang ini.

Teringat BBM tadi malam bersama seorang teman. Entah kenapa satu hari ini aku mendapati 4 orang temanku yang kepo dengan aktivitas dan info tentang diriku hihihi. Terdakwa pertama adalah sang raja Bapuk, Damar, yang terang-terangan melaporkan hasil pemantauan dunia twitternya siang itu di multichat kami. Kemudian disusul dengan Vera, Stevany dan akhirnya ditutup dengan BBM Aron. Tiba di fakta terakhir saat aku berkata : “Cie Aron KEPO”. Lalu dia bertanya apa itu KEPO. Hahaha, biar terlihat intelek dan berkelas aku menyuruhnya googling kalau mau tahu apa arti KEPO. Dan akhirnya beliau pun mengetahui apa itu KEPO.

KEPO itu merupakan singkatan sebuah kalimat dalam bahasa Inggris, yang kepanjangannya adalah Knowing every Particular Object. Jika ingin diartikan dalam bahasa Indonesia adalah suatu gairah untuk mengetahui segala sesuatu dari objek yang menjadi  perhatiannya. Sempat googling dan membaca beberapa tulisan di blog mengenai ciri-ciri orang KEPO dan juga dari hasil pengalaman pribadi menjadi objek pelaku maupun objek penderita hasil KEPO aku menemukan beberapa fakta. Ada beberapa orang KEPO yang hanya sekedar pengen tahu tentang orang lain tanpa mendatangkan keuntungan apa-apa untuk dirinya sendiri. Tapi ada juga orang KEPO yang memiliki rasa simpatik dan empatik untuk objek yang di KEPO-in. Dia tak hanya ingin tahu mengenai kondisi orang lain, tapi mau membantu jika diperlukan. Hal ini akan dengan mudah diketahui si objek yang di KEPO-in, pada saat si pelaku  hanya memberi respon “Oh..” atau berupa respon satu arah pada saat kita sudah memberi informasi yang dia cari, berarti dia bukan tipe kedua dari yang sudah aku paparkan tadi. Dia cuma sekedar orang KEPO yang hanya mau tahu saja.

Sebenarnya jadi orang KEPO tidak jelek-jelek amat kalau saja motif dan tujuannya jelas. Salah satu contohnya baru saja ku hadapi pada saat salah seorang teman KEPO tentang keadaanku. Setelah dia berhasil mengetahui duduk permasalahannya, lalu dia berkata : “OK.. aku bantu dalam doa ya lis, semoga semua keadaan bisa kembali membaik”.
That’s a good KEPO, right?

So,Let's thinking what is your purpose of knowing about others. Just want to know (the most of KEPO) for updating your database about their lives or want to help them by praying them ? :D

Just Share


No comments:

Post a Comment