" Everything has a reason"

“There is no such thing called ‘coincidence’, everything happens for a reason
Semua yang terjadi di dunia ini tak ada yang terjadi dengan kebutulan, semuanya pasti punya alasan.

Termasuk pada saat aku melepaskan mimpi ku untuk menjadi seorang dokter dan memilih menjerumuskan diri ku ke dalam dunia engineering. Ini juga terjadi bukan karena sebuah kebetulan tapi karena ada alasan DIA menjerumuskanku ke sini. Menjadi seorang dokter atau seorang engineer adalah mimpi ku, tapi papa mama ku berharap penuh putri  bungsunya bisa menjadi seorang dokter. Tapi, DIA punya rencana sendiri untuk hidupku.

Ada di IT Telkom, hidup di pelosok desa dan bertemu dengan orang-orang hebat disini, dibentuk lewat semua proses yang sudah ku lalui ini ketika kuliah, keorganisasian, pelayanan, dan pergaulan sekali pun juga bukan sebuah kebetulan. Keluarga PA, sahabat, rekan sepelayanan , PMK, dosen, apa pun yang ada di sekitar ku sekarang ini semuanya menjadi bagian yang tak akan pernah ku sesali dalam hidup.

Bahkan juga untuk Tugas Akhir ku kali ini. Teringat obrolan ku tadi siang dengan seorang teman sepulang dari gereja saat dia berkata : “… TA kita pasti akan selesai lis. Tujuan TA itu ada 2, yang pertama TA yang sekedar TA hanya untuk syarat lulus dan yang kedua TA yang memproses seseorang untuk bisa lebih tangguh lagi”. Yup, aku setuju dengan pendapatnya. Alasan kenapa teman ku ini berkata seperti itu karena kami berdua adalah korban proyek uji coba dosen. Dia ditawari proyek untuk dijadikan bahan TA, sementara aku ditawari TA yang bukan di bidang ku karena TA itu milik anak informatika. Dan ini pun bukan sebuah kebutulan, Tuhan ingin memproses kami lebih lewat Tugas Akhir ini. 

Under Pressure

I woke up this morning with the feeling really messed up, bad mood, and almost hard stress. I was really afraid when I realized that today is the eight of May. My thoughts drifted away to some big task, business fair in the next week, and certainly to my final task. May is the month with all the dealines. When I thought all of them, I felt everything was so heavy. I almost cried when I imagined that I can’t finish them in this month with this situation. Suddenly I felt I had to talk to someone, and I choosed My BestFiend, Jesus.  In my pray, I talked to Him and I said, : “God, I know You are bigger than my problems. Please held my hand when I began to lose my hope”. When my prayer was ended, my heart was a little quiet.  And I remembered my conversation with my mom last week when I told her how difficult I done my final task, and she said : “ if you do it, It will finish on time and His time”.

Then I began to think more realistic and well to plan what I’ll do for the future. And I make a list what the prority is and what the activity can do in the other time. And I was making a project that I called “my 2 hour daily project”.
My 2 hour daily prject :
-          2 hour for the bible
-          2 hour for final task
-          2 hour for English
-          2 hour for network engineering
-          2 hour for a new application
This project I make to fill my day not only by the stress of final task.