Multichat

Dua tahun sudah aku menjalin hubungan kekeluargaan bersama 3 orang bapuk ini. Salah satu hal yang harus sangat aku syukuri adalah Tuhan mempertemukanku  dengan orang-orang hebat di IT Telkom dan salah tiganya adalah mereka ini : Gotti Regina, Tania Frensisca dan David Mario.
Aku lupa awal kedekatan kami dimulai kapan dan karena alasan apa, tapi yang jelas kepanitian MPPM yang menjadi alasan kami saling mengenal satu sama lain. Setelah itu semuanya berjalan dengan sendirinya, kami sering menghabiskan waktu dengan makan malam bersama sampai akhirnya kami semua menjadi BB user dan hadirlah multichat itu. Awalnya sih ada 5 participants, tapi salah satunya memilih left chat karena merasa terganggu dengan chat-chat bapuks itu. Kalau orang-orang sering meributkan BlackBerry sering membuat pemakainya jadi autis, ya benar itupun berlaku bagi kami. Tapi itu hanya sepersekian persen dampak buruk yang kami terima karena buktinya multichat BlackBerry lah sarana kami untuk tetap berkomunikasi sekarang ini. Dan secara kebetulan kami berempat  yang masih bertahan di multichat itu memiliki hobby kulineran. 
Di awal-awal, standar makan malam kami hanyalah warung kaki lima di pinggir jalan dengan penerangan yang ala kadarnya (re: remang-remang) seperti Nasi Goreng Bisteak Astana Anyar, Nasi Goreng Savoy Homan sampai ke nasi goreng Dayeuh Kolot, bajak lauk Dipati Ukur, bebek Bormeus, susu murni Buah Batu dan DU . Belakangan ini standar kami sudah naik kelas ke resto-resto dan cafe yang cukup mahal di daerah dago, mulai dari Gigle Box, Humming Bird, Sus Butcher, Bober, Ngopdoel, Green, Harvest, dll :D Oh ya kami punya satu kebiasaan pada saat makan malam itu berlangsung, kami akan saling mencicipi menu satu dan yang lain kemudian akan memberi nilai untuk setiap pesanan kami itu. Dan aku akan selalu menerima hinaan dari the king of bapuk Damar yang karena secara kebetulan emang hampir kebanyakan pilihan menu ku gagal total 
Tapi cerita pertemanan 4 anak manusia itu bukan sekedar berbicara soal kuliner dan kuliner. Kami menghabiskan waktu untuk nonton film, sempat merencanakan liburan bareng ke Singapore sampai perjuangan bangun pagi-pagi buta untuk ngurusin paspor dan lain sebagainya. 4 paspor sudah di tangan, tapi kami belum mendapat kesempatan untuk merealisasikan rencana kami itu. Tapi aku masih berharap itu bisa terwujud :)
Lurus-lurus ajakah perjalanan pertemanan kami? Tentu TIDAK! Multichat itu sering hilang, kemudian muncul lagi yang baru. Yang dimaksud dengan hilang disini adalah salah satu dari kami memutuskan untuk left chat karena ada masalah satu dengan yang lain, dan kemudian setelah beberapa jam bahkan beberapa hari setelah kejadian itu multichat yang baru akan muncul lagi dengan peghuni yang legkap. Multichat itu bagai rumah kami berempat bagiku, bisa share of life, saling memberi saran, greeting Sunday and Birthday dan yang tak kalah penting war yang sering terjadi di dalamnya baik itu 3vs1 ataupun 2vs2 yang sering kami lakoni. Dan seingatku air mata ku malah pernah jatuh karena multichat ini akibat keisengan 3 mahluk bapuk itu di hari ulang tahun ku tahun lalu.
Seperti sedang ngetrendnya penyakit media social yang mewabah hampir di semua kehidupan anak jaman sekarang, sedikit-sedikit update status BBM, ngetweet atau apalah yang bisa mengekspresikan perasaan mereka saat itu dan kami pun tak lepas dari wabah tersebut. Tapi, satu hal yang paling ku syukuri adalah kepekaan dari kami berempat. Pada saat yang satu sedang galau, dan tak sengaja tertangkap yang lain, kami tak akan saling cuek, sebisa mungkin memberi solusi atau minimal hanya menjadi telinga bagi dia yang sedang bermasalah. Tak bisa mengungkapkannya lewat multichat, kami akan menggunakan private chat untuk berbagi cerita. Banyak topik pembicaraan yang memenuhi forum kami tsb, mulai dari berbicara soal perkuliahan, Tugas Akhir, PMK, kegalauan menjelang sidang dan mencari pekerjaan, film, makanan, sampai ke perjalanan cinta hahaha :P
Kini, setelah jarak akan segera memisahkan kami, perpisahan dengan mereka adalah hal yang akan sulit ku hadapi (Lebay? Iya sedikit lebay. Tapi itulah yang ku rasakan). Dan tak sengaja aku menemukan penggalan kalimat ini di sebuah novel yang sedang ku baca : Yang paling menyakitkan dari sebuah perpisahan bukanlah kehilangan, melainkan kenangan. Lalu Damar berkata : bukan berpisah, Cuma jarang ketemu aja. Bener sih yang dia bilang, jarang ketemu != perpisahan, tapi buatku itu hampir sama. :(
Mereka sering mengagung-agungkan hebatnya persahabatan yang dilakoni di film How I Meet Your Mother. Walaupun aku ga ngerti apa yang terjadi di film itu, tapi aku berharap itu bisa terjadi di antara kami. Bahkan kami sempat pernah merencanakan untuk menjodohkan salah satu anak kami nantinya, hahaha lucu juga loh kalau itu bisa kesampean =))

Dimanapun kalian berada, aku berterima kasih untuk semuanya. Bersama kalian tawa adalah makanan pokok... Hahaha.
 Friendship makes me never be alone


No comments:

Post a Comment