" unbelievable moment "

Malam itu, entah kenapa aku ingin merempong dengan seseorang tapi ga tau dengan siapa. Aku membuka contact whatsapp ku berniat untuk merempong dengan salah satu dari mereka yang terdaftar di contact whatsapp itu. Dan akhirnya aku menemukan satu nama, salah seorang temanku merempong, beradu mulut, saling menghina satu sama lain tapi tak jarang juga hanya hal-hal negatif yang kami lakukan. Banyak ide-ide brilian yang keluar pada saat 2 otak rempong itu bersatu, saling memberi semangat di kala salah satu dari kami sedang mengalami masalah. Sejujurnya kami tak cukup dekat untuk bisa saling terbuka akan “something” dan kami jarang meluncurkan curhat colongan satu sama lain. Tapi tidak untuk malam itu... semuanya terkuak tanpa dikontrol.

Berawal dari keisengan ku yang ingin menggodanya akan satu hal sampai berakhir dengan sesuatu yang aku sebut dengan “unbelievable moment” . Dia bercerita tentang “something” yang terjadi padanya dan saat itu aku tertawa terbaha-bahak, aku sama sekali tak menyangka hal seperti itu pun mampu melanda teman ku yang satu ini :P . Seolah tak rela memberi informasi itu secara cuma-cuma, dia berusaha sekuat tenaga meminta imbalan pada ku berupa cerita yang sama yang terjadi padaku. 10 menit negoisasi panjang, akhirnya aku luluh di tangannya. Jujur , uda dari beberapa bulan yang lau aku ingin bercerita masalah ini padanya, tapi setelah menimbang secara seksama; orang dengan tipe seperti dia itu bukan pilihan yg baik menjadikannya tempat curhat.

Dan di luar kontrol ku, aku menceritakan “something” itu kepadanya. Setelah beberapa saat aku baru menyadari aku baru saja menceritakan semuanya secara detail. Ku buka kembali chat room kami, membaca nya lagi dari atas ke bawah, dan damn apa yang baru saja aku lakukan; aku telah menguak rahasia ku. Dan diluar perkiraan, orang yang ku anggap manusia paling rempong di dunia dan paling tak tersentuh akan hal-hal seperti itu baru saja menjadi tempat ‘sampah’ku dan dia bukan sekedar menjadi tempat ‘sampah’ tapi juga menjadi mesin pengelola yang baik.

Setelah selesai mengorek ku sampai kedalaman yang dia inginkan, akhirnya dia menganalisis kasus ku. Yup, dengan batasan masalah yang sudah ada akhirnya dia membuat kesimpulan dan saran bagiku. Seketika aku terkagum memandang chat room kami sambil membayangkan wajahnya yang rempong (sama sekali di luar jangkauan ku mahluk seperti dia bisa melakoni peran itu dengan apiknya) dia memberi ku nasihat, dia menegurku dan dia memberiku saran-saran praktis untuk masalah ku itu, yah tentu dengan segudang analogi (untung setelah setahun berinteraksi dengannya aku sudah terbiasa dengan semua analoginya) . Dan akhirnya aku mengakui dia cukup pakar dalam masalah cinta.

Dan ada hal lain yang baru aku sadari, aku baru saja menceritakan sesuatu yang cukup pribadi kepada orang lain dan mahluk itu adalah pria. Hahaha, malu sih tapi.... bukan curhat colongan loh, tapi emang dasar dianya yang mau mengorek-ngorek masalah pribadi, yasudah jangan salahkan aku kalau dia akhirnya jadi tempat ‘sampah’ ku.

Dan ini untuk kali pertamanya aku bercerita masalah pribadiku ke salah seorang teman pria, dan ternyata It isn’t so bad. Aku mendapat pencerahan dari sudut pandang seorang pria masalah itu, dan ternyata berbagi pundak untuk menangani satu masalah itu jauh lebih baik daripada ditanggung sendiri (bukan bermaksud untuk merepotkan) tapi kenyataannya berbagi itu indah apalagi bisa berbagi hidup sama orang lain tidak dalam keadaan senang-senangnya saja tapi juga di saat sedih.

Special thanks to you, seorang teman yang sudah membuka pikiran dan memberi pandangan baru untukku. Let’s do to open 2 doors now, and you will make the key for me to open that doors.

No comments:

Post a Comment