" unbelievable moment "

Malam itu, entah kenapa aku ingin merempong dengan seseorang tapi ga tau dengan siapa. Aku membuka contact whatsapp ku berniat untuk merempong dengan salah satu dari mereka yang terdaftar di contact whatsapp itu. Dan akhirnya aku menemukan satu nama, salah seorang temanku merempong, beradu mulut, saling menghina satu sama lain tapi tak jarang juga hanya hal-hal negatif yang kami lakukan. Banyak ide-ide brilian yang keluar pada saat 2 otak rempong itu bersatu, saling memberi semangat di kala salah satu dari kami sedang mengalami masalah. Sejujurnya kami tak cukup dekat untuk bisa saling terbuka akan “something” dan kami jarang meluncurkan curhat colongan satu sama lain. Tapi tidak untuk malam itu... semuanya terkuak tanpa dikontrol.

Berawal dari keisengan ku yang ingin menggodanya akan satu hal sampai berakhir dengan sesuatu yang aku sebut dengan “unbelievable moment” . Dia bercerita tentang “something” yang terjadi padanya dan saat itu aku tertawa terbaha-bahak, aku sama sekali tak menyangka hal seperti itu pun mampu melanda teman ku yang satu ini :P . Seolah tak rela memberi informasi itu secara cuma-cuma, dia berusaha sekuat tenaga meminta imbalan pada ku berupa cerita yang sama yang terjadi padaku. 10 menit negoisasi panjang, akhirnya aku luluh di tangannya. Jujur , uda dari beberapa bulan yang lau aku ingin bercerita masalah ini padanya, tapi setelah menimbang secara seksama; orang dengan tipe seperti dia itu bukan pilihan yg baik menjadikannya tempat curhat.

Dan di luar kontrol ku, aku menceritakan “something” itu kepadanya. Setelah beberapa saat aku baru menyadari aku baru saja menceritakan semuanya secara detail. Ku buka kembali chat room kami, membaca nya lagi dari atas ke bawah, dan damn apa yang baru saja aku lakukan; aku telah menguak rahasia ku. Dan diluar perkiraan, orang yang ku anggap manusia paling rempong di dunia dan paling tak tersentuh akan hal-hal seperti itu baru saja menjadi tempat ‘sampah’ku dan dia bukan sekedar menjadi tempat ‘sampah’ tapi juga menjadi mesin pengelola yang baik.

Setelah selesai mengorek ku sampai kedalaman yang dia inginkan, akhirnya dia menganalisis kasus ku. Yup, dengan batasan masalah yang sudah ada akhirnya dia membuat kesimpulan dan saran bagiku. Seketika aku terkagum memandang chat room kami sambil membayangkan wajahnya yang rempong (sama sekali di luar jangkauan ku mahluk seperti dia bisa melakoni peran itu dengan apiknya) dia memberi ku nasihat, dia menegurku dan dia memberiku saran-saran praktis untuk masalah ku itu, yah tentu dengan segudang analogi (untung setelah setahun berinteraksi dengannya aku sudah terbiasa dengan semua analoginya) . Dan akhirnya aku mengakui dia cukup pakar dalam masalah cinta.

Dan ada hal lain yang baru aku sadari, aku baru saja menceritakan sesuatu yang cukup pribadi kepada orang lain dan mahluk itu adalah pria. Hahaha, malu sih tapi.... bukan curhat colongan loh, tapi emang dasar dianya yang mau mengorek-ngorek masalah pribadi, yasudah jangan salahkan aku kalau dia akhirnya jadi tempat ‘sampah’ ku.

Dan ini untuk kali pertamanya aku bercerita masalah pribadiku ke salah seorang teman pria, dan ternyata It isn’t so bad. Aku mendapat pencerahan dari sudut pandang seorang pria masalah itu, dan ternyata berbagi pundak untuk menangani satu masalah itu jauh lebih baik daripada ditanggung sendiri (bukan bermaksud untuk merepotkan) tapi kenyataannya berbagi itu indah apalagi bisa berbagi hidup sama orang lain tidak dalam keadaan senang-senangnya saja tapi juga di saat sedih.

Special thanks to you, seorang teman yang sudah membuka pikiran dan memberi pandangan baru untukku. Let’s do to open 2 doors now, and you will make the key for me to open that doors.

Love is a Blessing

[ Eri Silvanus ]

Love is the strongest power
Love makes the world go around
Love makes the flowers bloom
Love makes you and me

Love – you can never take it
Love – you can only give it
Love – you can never buy it
Love – you can only receive it

Love – you can’t buy with money
Love – you can’t buy with your looks
And sometimes you have to realize
Love – you can’t buy with your kind heart

Love is a blessing
Love is an unpredictable thing
So when you have it
Just remember that love is a gift
From the Lord

P.A.R.I.S


Paris, France
Entah sejak kapan satu kota ini seakan memiliki magnet yang begitu besar bagiku, menarik sebagian jiwa ku untuk segera mengunjunginya. Kota dengan menara terbesar di dunia itu dijadikan sebagai salah satu keajaiban dunia “Menara Eiffel” dan menjadi kota teromantis yang ada di dalam benakku sejak kecil. Aku mencari tahu beberapa informasi mengenai kota itu, mulai dari sejarah Menara Eiffel, bangunan-bangunan bersejarah lainnya, kota-kota terkenal di negara Prancis, tim sepak bola nasional negara tersebut (Zinedine Zidane) sampai beberapa bea siswa yang mungkin bisa menghantarkan ku menuju kota impian ku itu. Saat ini PARIS menjadi salah satu mimpi ku, aku ingin sekali menginjakkan kaki ku, menikmati setiap sudut kota romantis itu dengan orang-orang yang ku sayang. Aku berencana (nantinya) ingin berbulan madu di kota impian ku itu.

Paris, tunggu kedatanganku. Suatu saat nanti, PASTI, aku akan ada berada di tempat itu.


ini gambar yang diambil oleh seorang teman baru (ku kenal di kamp yang aku ikuti beberapa bulan yang lalu) yang Agustus 2011 baru saja berkunjung ke Prancis, dan aku sempat bercerita kepadanya mengenai impian dan kecintaan ku akan Paris.
Nova Silalahi : bukuwu sayaaang Lisa Anastasia Simangunsong, ini aku tag in menara impian kamu yaaa, hehee :p

REUNIAN KECIL

Hari ini, 24 Januari 2012, 2 tahun sudah aku tidak bertemu dengan teman-teman SMA ku. Kangen? Pasti! Akhirnya setelah 3hari menginjakkan kaki di kota kelahiran ku ini, aku punya kesempatan untuk bertemu mereka. Malam sebelumnya kami sudah dengan rapi menyusun rencana pertemuan itu, SUN Plaza menjadi pilihan untuk bertemu.

Dari jam7 pagi aku sudah bergegas menyelesaikan segala tanggung jawab ku di rumah, dan aku mulai bersiap-siap diri dari jam10. Di benakku sudah terlintas gambar ke4 cewek-cewek yang akan ku temui nanti. Aku menaiki angkot untuk bisa tiba di tempat yang telah kami sepakati, di sepanjang jalan aku melempar pandangan ke sekitarku. Aku mengamati setiap halnya, mulai dari bangunan lama yang masih sama seperti 2 tahun lalu ketika aku kembali ke Medan sampai dengan gedung-gedung baru yang mulai memadati kota kecil ku ini. Aku sungguh menyukai setiap sudut kota kelahiran dan kota tempat aku dibesarkan ini.

Akhirnya angkot yang ku tumpangi pun tiba di sebuah mall yang cukup familiar bagiku, karena dulu letak SMA ku yang berada di belakang mall ini menjadikan tempat ini menjadi pelabuhan terakhir anak-anak sekolahan ku. Aku mengelilingi mall itu seorang diri karena ke4 perempuan itu masih belum tiba. 10 menit dengan kesendirian ku di mall yang sebesar itu akhirnya salah satu dari mereka tiba. Aku dan Evi bertemu di Gramedia. Tidak ada perubahan yang cukup significan dari teman ku yang satu ini, awalnya dia ingin bermain petak umpet dengan ku tapi percuma, aku hafal dengan baik jidat nongol yang selalu ku pandangi beberapa tahun silam pada saat kami di bangku sekolahan. Sambil menunggu yang lain, aku menemaninya mencari makan. Tak berapa lama 2 mahluk yang cukup familiar ini pun muncul dan kami hanya tinggal menunggu 1 orang lagi. Aku, Evi, Yova dan Via menghabiskan waktu sambil menunggu Bernike di KFC; tempat ini basecamp kami di mall ini karena semasa kami bersekolah tempat ini lah yang menjadi tempat favorit kami ketika kami berkunjung ke mall ini dan waktu kunjungan kami biasanya berkisar di pkl 15.00 – 17.00 karena itu lah waktunya untuk paket hemat (paket miskin anak sekolahan).

Nostalgia, selalu ada cerita dulu yang sudah menjadi kenangan kami mencuak kembali ke daratan obrolan saat itu. “Kapan tamat?” , dan pertanyaan yang sudah tak asing lagi di telinga mahasiswa tingkat akhir seperti kami ini pun terucap. Agak bergeser sedikit dari masalah kuliah, pertanyaan ini juga cukup beken : “Siapa abang kita itu sekarang?”, yap untuk pertanyaan yang satu ini seuntai senyuman cukup menjawab sepertinya. Belum sempat membuka aib di masa lalu lebih dalam, jam sudah menunjukkan pkl14.50 dan kami harus meninggalkan KFC dan menuju ke 21. Tiket Paranormal Activity 3 sudah ada di tangan, sebelum pintu teater dibuka kami menyempatkan diri untuk mengambil beberapa foto bersama.
Aksi nakal pun berlangsung dengan sendirinya, posisi duduk kami sangat memungkinkan untuk saling bergurau nakal. Aku, Yova, Evi, Via, dan Ike ; ini merupakan formasi yang cukup berbahaya karena aku dipersatukan dengan teman gilaku yang satu ini : Yova. Sebelum film horor dimulai, kami sudah menebarkan aura horor di sekitar kami dengan tawa mak lampir andalan Yova dan ketawa gila ku. Hahaha, dasar duet maut. Setelah ketegangan selama beberapa jam dengan ending yang tidak memuaskan, akhirnya kami keluar dari bioskop dan mengambil tempat sejenak di foodcourt untuk kembali mengobrol. Kembali satu per satu aib di masa lalu kembali diangkat lagi ke permukaan, mulai dari kisah fenomenal percintaan Yova dengan salah satu kakak kelas kami sampai dengan adu pendapat mengenai beberapa doktrin. Yah, ini lah mahasiswa; kaum intelek dan kami membuka lebar kesempatan untuk beradu argument.

Kenapa kalau sedang ada di tengah-tengah orang yang kita sayang waktu terasa sangat cepat berlalu? Aku melirik ke jam tangan ku yang sudah menunjukkan pkl18.30 dan kami harus segera mengakhiri pertemuan singkat ini. Sebelum berpisah kami menyempatkan diri untuk mampir ke Gramedia karena aku ingin membeli sebuah buku yang dari tadi siang cukup menarik perhatian ku. Chicken Soup for the Soul : “True Love”


Dan setelah itu kami berpisah dan aku menumpang motor Evi sampai daerah di dekat rumah ku. Singkat memang perjumpaan kami itu tapi cukup bermakna bagiku karena aku bisa melepas rindu ku dengan beberapa teman lama ku. Kami masih kekurangan Katrina, Novieta dan Rina, aku berharap masih punya kesempatan bertemu mereka semua sebelum liburan ku di Medan berakhir.

" With YOU, I can do all things "

Yeah, Semester 7 pun diselesaikan dengan baik. Cuma bisa bilang : “With YOU, I can do all things”.

Semester 7, semester yang dihiasi dengan mata kuliah ajaib : Rekayasa Radio, Sistem Komunikasi Seluler, Pengolahan Sinyal Multimedia, Kapita Selekta, Kewarganegaraan, Proposal & Seminar, Manajamen Sumber Daya Manusia. Aku mengakui bahwa mata kuliah semester ini jauh lebih “manusiawi” dibanding dengan mata kuliah di 3 semester yang lalu. Tapi aku merasa tekanan yang ada di semester ini malah jauh lebih berat, dengan keadaan dosen yang jarang masuk kelas, tuntutan tugas yang tiba-tiba mencuak secara dasyat (Jurusan TT tak pernah direcoki dengan yang namanya TuBes), Tugas Akhir yang selalu menghantui mahasiswa tingkat akhir, dan kejenuhan yang berakhir dengan melarikan diri kemana pun untuk bisa menghilangkan penat ini.

Itu semua menjadi alasan kenapa aku takut melewati semester 7 ini, dan seperti ada semacam “kutukan” dimana di setiap semester ganjil IP ku turun secara drastis. Aku ingin sekali mematahkan “kutukan semester ganjil” itu untuk kali ini, tapi seolah semuanya tak mendukung begitu juga dengan diriku. Malas, galau, suka menunda-nunda, hobinya jalan dan main-main; ini adalah musuh ku. Aku benar-benar belajar hanya 2 kali dalam semester ini, menjelang UTS dan UAS.

Semester berat, tapi aku tak mengijinkan diri ku berjalan seorang diri, aku mengajak seorang SAHABAT menemaniku melewati semester ini. Saat mendapatkan hasil, sambil tersenyum cuma bisa bilang : “With YOU, I can do all things MyLord”

I smile

Today’s a new day, but there is no sunshine.
Nothing but clouds, and it’s dark in my heart
and it feels like a cold night.

Today’s a new day, but where are my blue skies.
Where is the love and the joy that you promised me
tell me it’s alright.

I almost gave up, but a power that I can’t explain,
fell from heaven like a shower now.

I smile, even though I hurt see I smile,
I know God is working so I smile,
Even though I’ve been here for a while
I smile, smile..
It’s so hard to look up when you look down.
Sure would hate to see you give up now.
You look so much better when you smile, so smile.
Kirk Franklin- I Smile



"Smiling can give you a power to face your problem"
When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a thousand reasons to smile

FOOTBALL

Football, aku mulai menyukai sepak bola sejak kecil. Awalnya karena aku punya 1 orang saudara laki-laki (abang) dan 1 orang saudara perempuan (kakak), dan aku kecil suka sekali diajakin sama abang untuk menemaninya bermain bola. Sepertinya ini menjadi awal dari kecintaan ku akan dunia bola.

Lalu di sekolah, beberapa kali aku berteman baik dengan orang-orang yang juga menggilai bola (bukan hanya laki-laki saja loh yang doyan bola, malah teman dekat ku di smp ,perempuan, cukup addicted untuk yang satu ini). Aku dewasa tentu saja sudah tidak bermain bola lagi (because I'm a lady) seperti aku kecil, tapi kecintaan ku akan bola tidak putus sampai disitu saja.

Aku tidak begitu mengikuti perkembangan bola di Indonesia, ini juga yang menjadi alasan kenapa aku tidak punya club favorit untuk Indonesia, tapi aku mendukung penuh TimNas Garuda setiap kali merumput melawan negara-negara luar.

Liverpool dulunya menjadi club kesayanganku, tapi sekarang hati ku sudah pindah ke lain hati dan Barcelona berhasil mencuri perhatianku saat ini. Ya, Lionell Messi adalah alasan kenapa aku melayangkan perhatianku ke Barca. Dan Spanyol adalah timnas favorit ku di kancah Piala Dunia dan Piala Eropa.

Hahaha, aku penggemar permainan yang dilakoni pria-pria ganteng bertalenta ini. :P

I WANT TO CHANGE THE WORLD


When I was a young child, I wanted to change the world.
I found it was difficult to change the world, so I tried to change my nation.

When I found I couldn't change the nation, I began to focus on my town. I couldn't change the town and as an older man, I tried to change my family.

Now, as an old , I realize the only thing I can change is myself, and suddenly I realize that if long ago I had changed myself, I could have made an impact on my family. My family and I could have made an impact on our town. Their impact could have changed the nation and I could indeed have changed the world.

Natal Pertamaku di Surga

Puisi berikut ditulis oleh seorang remaja laki-laki yang meninggal karena tumor otak. Ia telah berjuang menghadapinya selama empat tahun. Ia memberikan puisi ini kepada ibunya sebelum meninggal

Aku melihat jutaan pohon Natal
Tersebar di seluruh penjuru bumi di bawah sana
Dengan pancaran cahaya kecil bagaikan bintang-bintang surgawi,
Memantulkan cahayanya di atas putihnya salju.

Sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan,
Hapuslah air matamu
Karena aku merayakan Natal tahun ini
Bersama dengan Yesus Kristus.

Aku mendengar alunan lagu-lagu Natal,
Dinyanyikan dengan indahnya
Namun suara musik yang ku dengar
Tidak seindah pujian Natal di atas sini.

Tak sanggup aku untuk mengungkapkan,
Sukacita yang ditimbulkan oleh pujian itu,
Tak seorang pun sanggup menggambarkan,
Indahnya kidung para malaikat.

Aku tahu betapa kau sangat merindukan aku,
Kulihat duka di dalam hatimu.
Tetapi aku tidak berada jauh darimu,
Karena kita memang tidak pernah berpisah.

Bersukacitalah untukku, orang-orang yang kukasihi,
Kalian tahu betapa aku mengasihi kalian.
Dan bersukacitalah karena tahun ini
Aku merayakan Natal bersama Yesus Kristus.

Hadiah kukirimkan untukmu sekalian,
Dari rumah surgawiku ini.
Masing-masing aku hadiahi kenangan
Tentang kasihku yang tak pernah berkesudahan.

Kasih memang hadiah yang lebih berharga
Dari emas murni
Kasih adalah yang paling terutama
Seperti yang Yesus ucapkan.

Baiklah kalian saling mengasihi dan menjaga,
Seperti yang diperintahkan Bapaku.
Karena aku tidak mampu menghitung
Berkat kasih yang Dia berikan bagi kalian masing-masing.

Jadi, selamat hari Natal dan
Hapuslah semua air matamu.
Ingatlah, bahwa tahun ini
Aku merayakan Natal bersama Yesus Kristus.

[Kutipan cerita]

My sweet 11-11-11



Tahun 2011 itu tahun yang cukup special buat ku. Bukan karena aku dapat banyak hadiah di saat aku ulang tahun (seingat ku malah hanya ada 1 kado untuk tahun ini, itu juga dari adek PA ku) tapi karena banyak cinta yang ku rasa selama setahun itu. 11-11 aku begitu beruntung dilahirkan di tanggal segitu ,bukannya aku mempercayai keberuntungan akan angka cantik, tapi karena aku suka angka 1 dan angka doublenya.

Di tahun ini juga perpaduan manis pun terjadi bukan karena disengaja. 11-11-11 dan aku tepat berusia 21 tahun. Dulu sempat terlintas di pikiran ku ingin menikah di tanggal special ku itu (haha, itu terlalu cepat Lisa ^.^ ) lalu aku mengubah keinginan ku itu menjadi untuk memiliki ‘seseorang’ yang special di hari special ku itu (dan lagi2 ini sepertinya tidak berjalan mulus :P). Hahaha, semua indah pada waktuNya (Pkh 3 : 11)

So, dimana letak specialnya? Ini ulang tahun ke4 dengan status anak rantau dan tahun pertama sendiri ngerayainnya (selama ini selalu ada kakak karena kami tinggal satu kosan). Kamis, 10-11-11 menjadi awal dari ke-special-an itu. Paginya dengan semangat juang mencari dosen pemeriksa proposal TA, akhirnya dalam waktu kurang lebih 2jam aku berhasil mendapatkan 3 tanda tangan dosen pemeriksa dan 1 tanda tangan dosen pembimbingku. (Thanks God, ini awal dari sukacita untuk tanggal 11-11-11 itu). Pukul 13.00 aku memutuskan untuk makan siang di kantin, dan entah kenapa multi chat ‘bapuk’ itu pun berbunyi dan tragedi pun dimulai. Aku ngajak Damar makan di kantin, karena aku lagi makan di kantin juga sama Didik. Karena aku sedang makan, aku ga ngelihat obrolan di mc itu dan pada saat makanan ku sudah habis Damar datang dan aku pergi tanpa berpamitan. Intinya si bapuk itu marah, dia ngomel-ngomel di mc, dia left mc dan dia ngetweet yang super sekali. Lalu tanpa ku sadari air mata pun mulai menetes (aku benci sosok ku yang cengeng ini) dan aku benci mahluk bernama David Mario (Damar bapuk) pada detik itu.

Aku melewati tanggal 10-11-11 dengan mood yang sangat-sangat buruk. Aku butuh orang-orang yang aku sayang, dan hanya rumah tempat yang ingin ku datangi saat itu. Sepertinya sudah ada dalam skenario mereka, semua orang yang ingin ku peluk detik itu pun ikut-ikutan berulah (Re : gotti, kristina, jonriko) dan aku betul-betul benci situasi itu. Sebenarnya aku uda ke-gr-an sih (This is my special day and I fell they want to give me something special) tapi aku tetap benci situasi itu.

Aku pergi ke PD kamis seorang diri (ini juga karena ulah mereka). Setelah PD kamis, panitia raker rapat di smart cafe sebelah kosan. 3 jam sudah berlalu ketika jam di hp ku sudah menunjukkan pukul 23:58 dan aku menundukkan kepala ku seketika dan aku mengucap syukur kalau Tuhan boleh menibakan ku di hari special ku itu dan umur ku bertambah 1 tahun. “Thanks Dad for this 21 years old. I love You” itu penggalan kalimat dalam doa ku. Dan seingatku juga aku tak lupa meminta maaf kepada Tuhan kalau aku melukai hati orang-orang di sekitarku, doa itu tertuju pada mereka (aku polos ya, aku minta maaf karena aku diusilin mereka)

Rapat pun selesai dan pada saat aku mau pulang ada adegan-adegan yang terbaca dengan sangat mudah tapi aku pura-pura tidak tahu (menghargai usaha mereka yang mau memberi ku surprise :P). Semua orang panik ketika aku mau bayar makanan ke cashier (menurut dugaanku, mereka meletakkan kue ualng tahun ku disitu). Aku pulang, cuci muka dan tak lama setelah itu ada yang mengetok pintu kamar ku. Aku de javu, persis 1 tahun yang lalu juga ada sosok ‘tolol’ yang ntah terpikir darimana mengetuk kamar ku hanya untuk meminjam penggaris dan tiba-tiba kue ulang tahun muncul di hadapan ku dengan sejumlah orang yang bernyanyi “selamat ulang tahun”. Persis kejadiannya tapi dengan personil yang berbeda dan juga dengan jumlah kue yang berbeda, karena kali ini ada 2 kue ulang tahun (I’m so surprise for that :D ). Sambil tersenyum aku menerawang ke sekeliling dan ingin melihat orang-orang yang ada saat itu, dan sontak ketika aku melihat mahluk yang beberapa jam yang lalu baru saja membuat ku berderai air mata, aku kaget dan masuk ke kamar dan entah kenapa aku kembali menangis (ini bukan terharu, tapi lebih tepatnya karena rasa benci ku saat itu). Cuma ada 3 orang bapuk yang mengerti kenapa aku menangis, dan 9 orang lagi penuh tanya. Dan akhirnya aku memaafkannya karena itu memang hanya rekayasa belaka, dan kami ber 16 (Gotti, Tania, Damar, Reo, Hardma, Aron, Didik, Ice, Bram, Yos, Fen, Rebecc, Kak. Hana, B.bill, dan B.be)duduk bersama di ruangan berukuran 4x4m sambil menikmati 2 kue ulang tahun (I love that moment). Jam menunjukkan angka 3 saat semua telah selesai memberi sepatah dua patah kata, dan ditutup dengan doa dari tanpuk “ Tania Bapuk”. Setelah itu mereka mau pulang, dan mengajak ku untuk turun ke bawah dengan alasan mau foto bareng (PALSU). Dan aku kembali merasa ini de javu, adegan ini juga pernah ku alami beberapa waktu lalu walau bukan aku objek penderitanya. Dan benar saja, “satu.. dua..jepret” (foto pertama), sekali lagi “satu..dua..PLAK” (telur mendarat secara bertubi-tubi, GREAT!).Dan entah darimana aja asalnya, telur dan tepung dalam seketika saja sudah bersatu di badanku. Setelah orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu menuntaskan aksinya, mereka pulang dengan seenaknya. Dan aku masih harus bergelut dengan tubuh berlapiskan telur dan tepung dengan 3 kali shampoan dan sabunan jam4 subuh.

Semua itu mengawali indahnya 11-11-11 ku.

Ucapan selamat dan doa mengalir begitu saja, terlalu banyak menurut ku sampai aku pun tak ingat jelas siapa-siapa saja. Telefon papi dan mami menjadi alarm pembangun ku dengan untaian doa dan ucapan selamat. Siang harinya, kejutan datang dari Dosen Pembimbing Tugas Akhir ku yang merangkap sebagai Dosen Wali ku. Perwalian diadakan di tanggal 11-11-11 , dan pada saat itu “dady setahun 1” ku itu mentraktir anak-anak walinya dengan alasan ulang tahunku (aku yang ulang tahun, kenapa si bapak yang traktir? ).

Hari itu begitu banyak cinta yang ku rasa sampai aku tak rela 11-11-11 itu hanya berlalu dalam 24jam saja. Dan aku merasa menjadi orang yang begitu special di hari special ku itu karena banyak orang special dan hal-hal special yang terjadi di dalam hidupku.
God, I really thank You for everthing happened to me. I love You, My special one and I love them too....

2012

Today is the first day in 2012.

Aku melangkahkan kaki ku dengan mantap melewati 2011 dan masuk ke 2012 karena penyertaan Tuhan. 2011 yang lalu banyak berkat yang aku dapat selama 1 tahun itu, tahun itu begitu special buat ku karena cukup banyak cinta yang ku dapat. Dan juga di tahun itu lah ulang tahun ku begitu special, 11-11-11 dan usia ku 21 tahun (kolaborasi angka kesukaan ku). Banyak tawa dan air mata telah ku tinggalkan di 1 tahun yang lalu itu, dan sekarang aku menutup lembaran air mata itu dalam2 dan membuka lebar lembaran tawa untuk ke depannya.

Satu tahun yang lalu aku sering mendukakan hati Tuhan dengan semua tingkah laku ku, sekarang di resolusi 2012 itu aku ingin bisa membuat Tuhan tersenyum melihat aku (tetap seperti salah satu prinsip hidupku : ‘membuat orang lain tersenyum ada kepuasaan tersendiri bagiku’) apa lagi buat Tuhan tersenyum. :D

In the name of Jesus, I will face this year with Your LOVE.

bagaimana rasa nya disakiti?

Aku yang tipe orangnya easy going dan bisa masuk ke siapa aja, tak pernah bermasalah dalam hal memilih teman ( tentu beda halnya dengan memilih sahabat). Aku memiliki satu prinsip (prinsip yang sama dengan seorang rekan sepelayanan ku) bahwa kami berpikir : "bisa membuat senyuman di wajah orang lain ada kepuasaan tersendiri bagi ku" . Jadi aku benar2 menghindari yang namanya perselisihan bahkan sampai dibenci orang.

Sampai suatu hari, seseorang melukai ku. Sampai saat dimana aku tau kami bermasalah, aku masih belum bisa menemukan alasan kenapa masalah itu ada dan kapan masalah itu terjadi. Dia melukai ku, sakit sekali, dan ini kali pertamanya aku diperlakukan seperti itu. Dan aku hanya bisa menangis semalaman dan menyesali kejadiaan itu. Nangisnya iya semalaman, tapi lukanya, hmm.. aku tidak tahu kapan luka itu akan benar2 sembuh.

Aku flash back dan tetap aku tak menemukan penyebab hal itu terjadi. Sampai saat dimana aku mencoba mengklarifikasikan masalah tersebut, nah loh benar ternyata karena masalah ‘itu’. Aku menyayangkan ternyata penyebabnya ‘itu’. Aku orang yang cukup gampang untuk bisa menyayangi orang lain tapi aku paling ga bisa disakiti. Tapi akhirnya hati ku yang sudah mengeras seperti batu itu agak sedikit mencair pada saat aku mulai merenung Tuhan saja memberi pengampunan kepada ku pada saat aku berulang kali melukai hati Tuhan, sesuci apa diri ku sampai aku tak bisa memberi maaf kepada dia yang hanya sekali melukai hati ku (walau lukanya sakit sekali). Aku mulai berdamai dulu dengan hati ku yang membatu sebelum aku berdamai dengan dia. Karena alasan ini lah aku juga melunakkan hati ku untuk berkata : “ya, aku memaafkan mu”

Apologizing does not always mean you're wrong; It just means that you value your friendship more than your ego.

Aku memaafkannya. Sungguh aku memaafkannya. Tapi aku tak bisa melupakan kejadian itu. Aku menyadari ada yang tidak beres dalam pengampunan yang ku berikan kenapa saat aku sudah berikrar telah memberi maaf tapi kenapa masih tetap mengingat kejadian itu.

Aku pernah membaca sebuah kutipan cerita pendek.
Ada seorang yang sangat nakal, dia sering kali melukai hati orang lain. Sampai suatu hari sang ayah menegur anak itu dan berkata : “Nak, kenapa kamu suka sekali melukai hati orang lain? Apa kamu tidak capek melakukannya”. Si anak terdiam, lalu si ayah kembali bersuara : “kita lakukan uji coba, ayah beri kamu satu bulan untuk bisa mengontrol semua tingkah laku mu. Jika setiap kali kamu melukai hati orang lain, tancapkan sebuah paku ke papan ini. Nanti kita lihat hasilnya”. Setelah satu bulan, ayah dan anak itu melakukan evaluasi dan didapati papan dengan banyak tancapan paku. Lalu sang ayah bertanya : “Apa yang kamu rasakan setelah melihat ini?”. Sang anak berkata : “ya ayah, aku capek setiap kali aku harus menancapkan sebuah paku setiap kali aku melukai hati orang lain”. Dan Ayah pun berkata : “kamu mau tidak capek? Setiap hari dalam satu bulan ke depan berbuat baik lah kepada semua orang, dan setiap kali kamu berhasil berbuat baik, cabut satu paku dari papan itu. Kita lihat satu bulan ke depan.” Setelah satu bulan berlalu, ayah dan anak tsb kembali mengevaluasi kesepakatan mereka dan didapati papan dengan tidak ada paku satu pun. Lalu sang ayah bertanya, “apa yang kamu rasakan setelah melihat ini?”, dan anak itu menjawab : “aku senang karena aku tak perlu lagi menancapkan paku ke papan ini”. Ayah : “bagus, akhirnya kamu bisa berbuat baik juga. Tapi coba lihat apa yang sudah kamu lakukan? Papan itu sekarang berlubang dan meninggalkan bekas. Seperti itulah hati orang2 yang kau sakiti selama ini, akan tetap berbekas”

Aku bukan membetulkan cuplikan cerita di atas, tapi manusia cenderung dengan sangat mudah mengingat hal negatif. Jadi berpikir lah berkali-kali kalau kau mau menyakiti orang lain.

Dan aku sedang bergumul untuk bisa mengampuni dengan benar, “FORGIVE and FORGET” and I wil love you again.

Aku mau menutup tahun 2011 ini dan mengubur semua kenangan buruk yang pernah ada dan menyongsong datangnya 2012 dengan tidak mengingat yang sudah2.