Aku Tanpa mu Butiran Debu


Penggalan lirik itu special ku berikan untuk beberapa orang penting dalam hidupku, terkhusus satu bulan belakangan ini.

Jadi ceritanya aku kemaren itu lagi  menunggu keputusan akhir akan hasil perjuanganku. Akhir November kemaren aku baru saja mengikuti serangkaian test di salah satu perusahaan yang emang sudah dari lama ku incar (untuk perjuangan yang satu itu juga punya cerita tersendiri, ntar next post akan aku paparkan). Pengumumannya akan keluar 2 minggu setelah proses test tersebut.

Mengakhiri November kemaren, aku bersama kedua temanku (Kristina dan Erfan) berkomit untuk menjalankan kontak doa setiap jam 10 malam. Pokok doa utamanya adalah mengenai pergumulan kami bertiga akan pencarian pekerjaan. Di samping itu kami juga saling menaikkan pokok doa untuk keluarga kami bertiga. Di awal kami menjalankan komitmen itu kami bergantian menjadi reminder alert, bisa lewat sms, twitter atau media chat lainnya. Dan rasanya sungguh sangat luar biasa saat aku menemukan “pundak” untuk berbagi beban melalui sahabat doaku ini. Setiap jam 10 malam aku akan menaikkan pokok doa itu dan menyebut satu per satu nama dari kedua temanku itu, begitu juga dengan mereka yang akan menyebut nama ku di dalam doanya.

Ternyata “pundak” itu tidak hanya berlaku di alam doa yang berlangsung setiap jam 10 malam itu saja, tapi akan ada rutinitas sms penguatan, penyemangat dan saling bertanya kabar yang terjadi di antara kami. Aku sungguh menikmati “pundak” kami itu. Mendekati deadline dari pengumuman yang ku maksud tadi, saat itu pulak aku tiba-tiba mulai kehilangan rasa percaya diriku dan aku mulai ketakutan. Setiap hari pulak Erfan mengirimiku sms dan ayat alkitab :’) HEBAT!!

Sudah hampir seminggu aku tidak hidup di dunia media social twitter ataupun bentuk lainnya. Sudah hampir seminggu juga aku tak berkirim kabar ke salah satu sahabat baik ku. Tapi entah kenapa kemaren di masa-masa genting keputusasaanku , dia mengirimiku renungan yang pas banget untuk kondisiku saat itu. Aku kembali merasakan TUHAN hadir dalam wujud orang-orang di sekitarku…

 


Saat aku merasa sendiri, sesungguhnya aku tak pernah benar-benar sendiri. Ini bukan pengalaman pertama yang terjadi bahwa kehadiran sahabat-sahabatku itu memiliki peran sangat penting di dalam hidupku. Dulu saat aku pun berjuang menyelesaikan Tugas Akhirku, TUHAN juga hadir dan memberi ku bantuan dalam wujud sahabat-sahabatku.
 Luar biasa!! 
I’m so luck of having you, guys…

Tuhan yang membalas semua kebaikan kalian ya.

No comments:

Post a Comment