21 JUNI 2012 akan menjadi hari yang bersejarah di hidupku.
21 JUNI 2012, pukul 14:30 di RS. A nasib ku akan dipertaruhkan. Apakah yang akan terjadi?
(mari kita mereview kejadian beberapa hari menjelang sidang)
19 JUNI 2012
Aku memiliki teman kelompok TA , yang bertemakan TA yang sama walaupun dengan metode yang berbeda satu sama lain. Kami ada 5 orang dalam 1 kelompok, tapi untuk tahap ini yang berhasil maju hanya ber4 karena satunya masih terganjal nilai MK semester 7. Berniat menonton aksi panggung yang akan dilakoni 2 teman kelompokku hari itu, kebetulan sekali dospem kami sudah men-set jadwal mereka bersamaan dalam satu hari yang sama. Setengah 9 menemani Mas Anjar dan Dospem ku berlaga, dan hasilnya memuaskan. Congrat ya buat Ginanjar Wahyu Ismoyo, ST.
Setengah 11, sekarang giliran kami mendampingi Dospem ku di sidangnya Suhandi. Sidang telat dimulai karena harus pindah ruangan. Belum lagi masalah nota dinas yang belum diambil dari admin. 30-45 menit keterlambatan, akhirnya sidang dimulai. Singkat cerita, hasilnya kurang baik.. tidak baik malah kalau menurut penilaianku L kejadian ini benar-benar menggoncangku hari itu. H-min2 dari hari persidanganku >.< but, congrats ya Suhandi, ST
Besoknya, aku berniat untuk belajar codingan di Gd.F lt3. Setelah mengobrol dengan teman, akhirnya kami tiba di kabar yang kembali akan mengguncangku untuk kedua kalinya. Ternyata teman satu kelompok TA ku yang satunya juga mengalami nasib yang sama dengan Suhandi. Huaaaa, ini apa-apaan. Pulang ke kosan dengan pikiran yang aneh-aneh. Untung ada mama di kosan jadi ada teman ngobrol deh.
Dari siang itu, setelah selesai menonton sidang sodara KKL ku Junelia Gultom, ST “huahaha great job sod buat nilai A nya”. Sisa hari itu ku lewati dengan berteriak ke mama, “Aku takut ma..”, “Aku stress ma..”, “Gimana ini ma?”. Telinga mama kayaknya panas deh dengar rengekanku saat itu. Bercerita panjang lebar ke mama soal apa yang buat aku parno, kendala yang ku hadapi dan ketakutan-ketakutan lainnya akhirnya dia pun ikut merasakan semua yang ku rasakan tapi dia tidak menunjukkannya sama sekali. “Ayok lah dek, berjuang. Berserah sama TUHAN. Tinggal itu yang bisa kita lakukan saat ini”
Tenang 10-15 menit, kembali lagi kaki ku berkeringat dan otakku full tentang ketakutan-ketakutanku. Akhirnya mama angkat suara lagi : ”adek kayak ga ber TUHAN lah” . *jleb* L
Tiba-tiba sms dari erfan, didik, dan ice pun masuk.
Erfan : mental pemenang milikmu J
(beberapa menit lag isms kedua kembali masuk)
Erfan : Bila DIA yang membuka pintu dan mengangkat maka tidak ada yang dapat menutup dan tidak ada yang dapat merendahkan.
Ice : Semangatt ya ibu lisaaa…
Didik : Semangat ya buat besok.. J
(seperti biasa aku merengek padanya, dan sms kedua pun kembali masuk)
Didik : Ayo, Ayo pasti bisa dilewati dengan hasil yang terbaik. He never leave you alone
sms mereka benar-benar menguatkan dan menenangkanku saat itu
Pukul 00:00 dan lampu kamar mulai dimatikan tapi aku tetap tak bisa memejamkan mataku. Dalam posisi tidur pun aku masih sempat berpresentasi selayaknya sidang. >,< 1 jam kemudian, tiba-tiba aku merasa aku tidak bisa bernafas untuk beberapa saat dan akhirnya aku ke kamar mandi dan memaksa diriku untuk muntah. Setelah itu aku membangunkan mama yang saat itu sudah terlelap. “Ma..adek muntah. Tolong oleskan balsam di punggungku dong”. Mamaku panik dan berkata : “kok kayak gini terus sih dek. Dulu mau ujian SMA juga sakit, test masuk STT juga dulu keracunan. Jangan kayakgini lah mama jadi ga tenang nih” . L
1 jam berikutnya akhirnya aku bisa menutup mata dan terlelap. Jam6 pagi akhirnya aku terbangun dan mulai panik. Akhirnya aku memilih memutar lagu rohani dan tak sengaja lagu pertama yang terputar : Smua Baik. Akhirnya jam sudah menunjuk ke angka 2 dan Damar datang untuk membantuku mengangkat kardus aqua ke FEK. Sebelum aku berangkat , mama memberangkatkanku dengan doanya : “… Tuhan, disini saya sebagai ibu yang telah mengandungnya. Saya turut merasakan apa yang dirasakan anak saya ini. tolong dia TUHAN di ketidakberdayaannya ini kami punya ALLAH yang dahsyat….” (penggalan doa mama). Doa mu megiringi langkah ku menuju sidang ma... Setelah semuanya ready kami berangkat. Eh ternyata dospem ku belum selesai sidang di ruang sebeah. Alhasil sidangku telat hampir 30menit.
Saat sudah dimulai, tiba-tiba rasa takutku hilang dan let it flow. Persentasi+demo 15 menit, lalu masuk sesi tanya jawab. Sebelumnya salah seorang senior ku, Rino asem >,< nge-mention salah satu dosen pengujiku di twitter dan menitip pesan untuk tidak galak pada saat mengujiku nanti. Huaaa, itu sudah diwarning sama dospem ku beberapa hari lalu untuk tidak berinteraksi lebih dengan penguji apalagi meminta untuk tidak galak. Tiba-tiba aku panik mendapati mention liar itu. Kemudian si ibu mulai menanggapi dan akhirnya 3 orang teman lainnya malah jadi ikut-ikutan juga. Huaaaa, mati aku L
Sesi tanya jawab dimulai, dan saya pun dibantai. Great! kurang dari 1,5 jam akhirnya finish. “Sidang tertutup dan silahkan meninggalkan ruangan”. Saat di luar, jantungku mulai berdetak tidak karuan lagi. 10-15 menit akhirnya aku dipanggil masuk dan dibacakan keputusan bahwa aku LULUS bersyarat, dengan syarat yang banyak >,< tapi tidak disebutkan nilainya, hanya dikatakan kalau revisi dipenuhi, niai maksimal akan diberikan jika tidak berarti dinyatakan gagal dan harus sidang ulang.
Selesai sudah, dan aku menyempatkan diri berbincang dengan dospem ku saat itu. “lisa, tadi nentuin nilai kamu bapak berjuang memberi yang terbaik. Kamu jangan pikir wisuda dulu ya, yang penting kamu uda lulus dan bisa melamar kerja. Wisuda itu hanya celebrasi, kamu sungguh-sungguh ngerjain revisi ya”. otakku masih belum bisa mencerna dengan baik apa yang dimaksud si bapak. Setelah selesai ngobrol dan mengucapkan terima kasih akhirnya kami semua berfoto.
Cipika-cipiki dan silih berganti teman-temanku mengucapkan selamat untuk gelar barunya. Di selah-selah itu ku sempatkan menelfon ayahanda ku tercinta : “halo pa, adek sudah lulus. | Puji Tuhan ya nang. *suaranya terdengar bergetar dan aku menebak ayah ku menangis mendengar aku sudah lulus* | Puji Tuhan ya nang, adek sudah lulus”. Telefon kami akhiri dan aku pulang bersama teman-temanku, saat bertemu mama di kosan akhirnya dia menciumku lagi.
Penasaran dengan nilai yang ku dapat, aku mengirimkan BBM ke dospemku dan diawali dengan : “Pak, makasih ya pak buat semuanya. Maaf kalau lisa ada salah atau malu2in bapak. | lisa bapak tadi yang fight agar kamu bisa dapat A jadi tolong apa permintaan dalam koreksi diperhatikan. | Oke pak, siap laksanakan. Terima kasih banyak pak untuk semua bantuannya. | Tapi selamat dengan apa yang lisa kerjakan sayangnya penguji gak tahu bahwa apa yang lisa kerjakan itu susah | iya pak, lisa ga akan mengecewakan bapak :’) | Oke, berikan bapak kado yang membahagiakan dengan revisi yang baik ya
Dan akhirnya setelah perjalanan panjang hari itu, aku dinyatakn LULUS dan ada penambahan 2 kata di akhir namaku (walaupun masih bersyarat). Thank YOU buat 21 JUNI 2012 yang indah bersama MU, TUHAN. Aku tak akan bisa melewatinya sendiri. With You, I can do all things
Makasih juga buat teman-teman yang udah mau datang dan memberi support tadi sore : Gotti, Vera, Stevany, Kristina, Friska, Anggun, Tassja, Devi, Damar,June, Imada, Hica dan Erfan
No comments:
Post a Comment