FORGIVE and FORGET

Pagi itu setelah selesai rapat bertiga, aku yang sudah berencana untuk tidak jumatan entah kenapa berubah dan akhirnya memutuskan untuk jumatan. Aku lupa tema jumatan kali ini mengenai “Pengampunan Yang Sesungguhnya” dengan judul “I Forgive You and Forget It”.

Entah kebutulan atau gimana, desember lalu sebelum menutup tahun 2011 aku sempat menulis tentang “Bagaimana rasanya disakiti” di blog ku ini dan aku juga menulis penggalan kalimat yang jadi judul jumatan kali ini “Forgive and Forget”. Dan serasa kebutulan tak selesai hanya disitu saja, pemimpin pujian (WL) memanggil ku ke depan dan bertanya soal pengampunan. Sepanjang ibadah aku berpikir tak ada yang kebutulan di dunia ini, saat aku datang ke jumatan kali ini, mendapat tema dan judul seperti itu, dan pemimpin pujian yang bertanya pada ku itupun bukan kebetulan semata. Aku percaya itu adalah rencana Tuhan. Dia kembali menegurku, mengingatkan dan bertanya sekali lagi dengan jelas : “Apakah aku sudah benar-benar mengampuni dan melupakan kejadian itu?”

Ada pelajaran berharga yang ku dapat dari jumatan kali ini berkaitan dengan pengampunan melalui firman yang dibagikan hamba Tuhan saat itu :
1. Tuhan sudah terlebih dulu mengampuni kita
Aku aja yang melakukan kesalahan berkali-kali dapat pengampunan dari Nya, kenapa temanku yang hanya melakukan kesalahan sekali saja (walaupun dia yang pertama kali meneteskan air mata ku dulu) tak bisa ku maafkan. Pengampunan yang sempurna telah ku dapat pada saat Yesus mati di kayu salib
2. Tidak ada orang yang sempurna
Bagaimana kalau itu terjadi pada ku, kalau saja aku melakukan suatu kesalahan dan aku minta maaf ke orang tersebut tapi dia susah memberi maaf bagiku
3. Akar kepahitan tidak ada gunannya
Aku merasakan tidak enaknya hati yang terus menerus diselimuti dendam karena tidak adanya pengampunan. Orang yang bersangkutan malah enak-enak aja merasa tidak ada apa-apa, tapi karena aku yang mendendam yang ngalami sakit hatinya aku sendiri.

Aku yang di penghujung tahun lalu sudah berjanji untuk bisa memaafkan dan melupakan, semakin diyakinkan lagi kalau setiap orang berhak mendapat pengampunan itu. Yup, aku mengampunimu dan sudah melupakan itu. Sekarang aku sedang berjuang untuk bisa mengasihimu kembali.
“Apologizing does not always mean I am wrong; It just means that I value my friendship more than my ego”

Di alkitab juga ada tertulis :
"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga" Matius 6 : 14

Ada quote yang paling aku suka dari jumatan yang dibagikan pembicara tadi :
“ Setiap kali seseorang melakukan suatu kesalahan, maka tulislah kesalahan itu di atas pasir laut. Apabila suatu saat ada ombak datang, maka semua itu akan terhapus. Sementara itu, setiap kali ada seseorang yang melakukan kebaikan, maka tulislah kebaikan itu di atas batu karang supaya kau bisa terus mengingatnya”
FORGIVE and FORGET, ini hal yang akan selalu kita hadapi di kehidupan nyata. :)

No comments:

Post a Comment