The End of 2012


31 Desember 2012,
means ini hari terakhir di tahun 2012 ini. Tahun yang hebat, tahun yang penuh berkat, tahun dimana aku bisa melewati banyak proses hanya karena DIA.

Yuk mari flashback dulu untuk beberapa resolusi yang dulu pernah ku buat mengawali perjalanan hidup di tahun ini….

RESOLUSI di 2012 :
1.   Bible reading untuk proyek satu tahun à tidak berhasil, karena hanya 10 pasal saja yang berhasil terselesaikan :’(
2.   Mengurangi jam tidur yang berlebihan à BERHASIL walau tidak dengan baik. Setidaknya sudah tidak mengHARUSkan lagi adanya tidur siang dan tidur malam yang lebih awal :P
3.       Lulus di JULI 2012 à BERHASIL. Aku sidang di 21 JUNI 2012, dan wisuda di 28 JULI 2012 J
4.      Kerja di Huawei setelah lulus Juli à BERHASIL. Silahkan baca post sebelum ini :’)
5.  Berangkat ke Singapore bersama Gotti, Tania, Damar à tidak berhasil. Plan awal mau berangkat di akhir Januari kemaren tapi karena Tania sibuk dengan persiapan sidang, batal. Plan selanjutnya mau berangkat di bulan Juni, sekarang giliranku dan Damar yang sibuk persiapan sidang maka batal. Ini ada plan lagi mau di akhir Januari 2013 tapi belum tahu sepertinya akan ada giliran Gotti kali ini :))
6.      Berat badan proporsional à sempat BERHASIL di bulan September lalu, tapi sekarang sudah kembali ke asalnya. Haha yasudalah ntar kalau ada niatan lagi, I will give my best for this resolution
7.       Tidak cemburu yang berlebihan à belum BERHASIL untuk case tertentu…
8.      Tidak mudah sensi à duh lupa eui >.< Ngambekan sih, tapi kayaknya sih ga sering
9.  Berkunjung ke kota kelahiran à BERHASIL. Senangnya super duper sekali. Akhirnya kesampean juga cita-cita pengen menginjakkan kaki kembali ke kota ini.
10.  Membenahi kelompok kecil à BERHASIL. Akhirnya keberadaanku bisa diterima dengan baik oleh 2 adik PA ku, dan sekarang kelompok kecil ku semakin banyak karena ada 3 cucu PA ku Hihi senang
11.    Memberi perhatian khusus untuk kelompok kecil à BERHASIL. Keluarga PA (check), 2 adik PA (check), kelompok kecil lanjutan (check). Haha rasa sayangku semakin besar untuk mereka di tahun ini ;)

Asik!! Banyak yang berhasil eui *joget2*, tapi masih banyak juga ternyata resolusi yang belum berhasil dan harus to be continue untuk tahun 2013 nanti..

Tahun 2012 menjadi tahun yang sangat specil bagi ku.
Tahun ini kami sekeluarga, terkhusus aku pribadi merasakan benar DIA ada di hidupku dan mengendalikan segala sesuatunya.  Bisa sidang dan lulus dari kampus di tahun ini itu semua karena DIA. Bisa menemukan pekerjaan itu juga karena DIA. Tahun ini pun Tuhan kembali memberi keluarga kami kado natal yang indah. Setelah hampir 2 tahun hidup di rumah kontrakan yang lumayan super mini, akhirnya TUHAN beri kami gubuk yang cukup megah yang menjadi rumah idaman milik keluarga kami. Hebatnya, papa tidak perlu sampai harus menjual istana kami di Medan untuk bisa punya istana yang baru di Bekasi. Itu semua juga karena TUHAN.

Aku percaya setiap air mata dan perjuangan hidup yang ku lalui selama setahun ini pun, semuanya karena TUHAN dan hanya untuk satu tujuan, yaitu memenuhi RANCANGAN terbaik NYA di hidupku.

Terima kasih…
Untuk tangan yang selalu siap menopangku saat ku terjatuh
Untuk peluk dan dekapan MU saat ku menangis
Untuk kekuatan dan kemampuan saat ku berjuang
Untuk kasih sayang MU yang tak pernah habis di hidupku

Allah ku, HEBAT dan DASYAT
Terima kasih untuk satu tahun ini
Terima kasih untuk berkat yang KAU turunkan untuk keluargaku
Terima kasih untuk orang-orang yang ada di sekitarku

Maaf, kalau selama satu tahun ini banyak kelakuanku yang mendukakan hati MU
Pegang terus tanganku,
Hidupku ini hanya ingin menyenangkan hati MU

2012 yang HEBAT
hanya karena  DIA yang HEBAT
selamat datang 2013 yang tak akan kalah HEBATnya

Aku Tanpa mu Butiran Debu


Penggalan lirik itu special ku berikan untuk beberapa orang penting dalam hidupku, terkhusus satu bulan belakangan ini.

Jadi ceritanya aku kemaren itu lagi  menunggu keputusan akhir akan hasil perjuanganku. Akhir November kemaren aku baru saja mengikuti serangkaian test di salah satu perusahaan yang emang sudah dari lama ku incar (untuk perjuangan yang satu itu juga punya cerita tersendiri, ntar next post akan aku paparkan). Pengumumannya akan keluar 2 minggu setelah proses test tersebut.

Mengakhiri November kemaren, aku bersama kedua temanku (Kristina dan Erfan) berkomit untuk menjalankan kontak doa setiap jam 10 malam. Pokok doa utamanya adalah mengenai pergumulan kami bertiga akan pencarian pekerjaan. Di samping itu kami juga saling menaikkan pokok doa untuk keluarga kami bertiga. Di awal kami menjalankan komitmen itu kami bergantian menjadi reminder alert, bisa lewat sms, twitter atau media chat lainnya. Dan rasanya sungguh sangat luar biasa saat aku menemukan “pundak” untuk berbagi beban melalui sahabat doaku ini. Setiap jam 10 malam aku akan menaikkan pokok doa itu dan menyebut satu per satu nama dari kedua temanku itu, begitu juga dengan mereka yang akan menyebut nama ku di dalam doanya.

Ternyata “pundak” itu tidak hanya berlaku di alam doa yang berlangsung setiap jam 10 malam itu saja, tapi akan ada rutinitas sms penguatan, penyemangat dan saling bertanya kabar yang terjadi di antara kami. Aku sungguh menikmati “pundak” kami itu. Mendekati deadline dari pengumuman yang ku maksud tadi, saat itu pulak aku tiba-tiba mulai kehilangan rasa percaya diriku dan aku mulai ketakutan. Setiap hari pulak Erfan mengirimiku sms dan ayat alkitab :’) HEBAT!!

Sudah hampir seminggu aku tidak hidup di dunia media social twitter ataupun bentuk lainnya. Sudah hampir seminggu juga aku tak berkirim kabar ke salah satu sahabat baik ku. Tapi entah kenapa kemaren di masa-masa genting keputusasaanku , dia mengirimiku renungan yang pas banget untuk kondisiku saat itu. Aku kembali merasakan TUHAN hadir dalam wujud orang-orang di sekitarku…

 


Saat aku merasa sendiri, sesungguhnya aku tak pernah benar-benar sendiri. Ini bukan pengalaman pertama yang terjadi bahwa kehadiran sahabat-sahabatku itu memiliki peran sangat penting di dalam hidupku. Dulu saat aku pun berjuang menyelesaikan Tugas Akhirku, TUHAN juga hadir dan memberi ku bantuan dalam wujud sahabat-sahabatku.
 Luar biasa!! 
I’m so luck of having you, guys…

Tuhan yang membalas semua kebaikan kalian ya.

Touching


Ini adalah Rapat Kerja (RaKer) PMK ke-4 yang ku ikuti. Dimulai dari RaKer tahun 2009 saat aku menjadi sie Diakonia, tahun 2010 saat aku menjadi Pengurus Inti , tahun 2011 saat aku menjadi Dewan Penasihat, dan tahun ini saat aku menjadi panitia yang mengurusi RaKer.

Bagian basuh kaki selalu menjadi bagian yang sangat menyentuh bagiku di setiap rangkaian Rapat Kerja. Di bagian inilah setiap orang akan dibasuh dan kemudian membasuh yang lain. Perihal basuh kaki ini tujuannya adalah untuk mengajarkan setiap pengurus mengenai kerendahan hati. Poin itu menjadi poin penting yang harus dimiliki setiap orang yang mengaku diri sebagai “pelayan Tuhan”. Teladan ini sudah terlebih dahulu dilakukan Tuhan Yesus kepada ke 12 muridNya. Entah kenapa, air mataku selalu berurai di bagian ini. Hatiku tersentuh saat aku melihat satu sama lain saling membasuh kaki dan mendoakan. Aku merasakan keterikatan satu sama lain dan kekuatan doa yang terjalin di antara mereka. Aku pasti selalu merinding menjelang bagian basuh kaki ini. 

Tahun lalu (2011) menjadi moment yang masih sangat melekat di benakku dan sangat berkesan untukku. Saat itu, tongkat bidang 2 itu harus berpindah tangan ke salah satu rekanku. Dia sebenarnya adik kelasku sejak SMA tapi aku sama sekali tidak pernah melihat wujudnya di sekolah. Aku baru benar-benar mengenalnya saat Tuhan mempercayakan kami sebagai tim kerja di ladang Tuhan. Dia adalah salah seorang anggota sie Diakonia. Di Rapat Kerja tahun lalu saat aku hendak membasuh kakinya, dia dengan sengaja mengeraskan kakinya. Lalu sontak aku melihatnya dan mata kami bertemu pandang saat ku lihat orang paling jahil dan tak pernah bisa serius yang pernah ku temui itu sedang berusaha menahan air matanya. Dalam suasana yang sangat syahdu itu, dia menggelengkan kepalanya. Mengisyaratkan kepadaku untuk tidak melakukan itu. Hatiku tersentuh, air mataku sontak mengalir kencang kemudian aku kembali menggelengkan kepalaku sambil berkata : “ga apa-apa, pak”.  (aku memanggilnya dengan sebutan pak) Sambil terisak-isak, aku membasuh kaki seorang rekan yang sangat luar biasa itu. Setelah itu, aku berdoa untuknya. Hanya satu yang ku minta saat itu kepada Tuhan untuknya. Aku hanya minta “hati” nya untuk pelayanan satu tahun ke depan.

Tahun ini pun, saat bagian basuh kaki hatiku kembali terenyuh. Ku lihat kembali rekanku itu akan membasuh rekan sekerjanya yang akan melanjutkan tongkat bidang 2. Dia membasuh kaki penerusnya, setelah itu mendoakannya. Aku melihat dia menangis saat sedang berdoa. Tak tahan dengan pemandangan mengharukan itu, aku pun ikut menangis.Saat di bagian saling mendoakan itu, aku ingin sekali berdoa untuknya. Dan aku ingin sekali mengucapkan terima kasih yang sangat banyak untuk “hati” nya selama setahun ini. Tapi keadaan tidak mendukung karena ku lihat dia cukup sibuk, berpindah satu ke yang lain untuk mendoakan teman-teman pengurus baru.

Entah kenapa aku merasa sangat tersentuh untuk setiap hal yang dilakukan rekanku yang satu itu. Buat kami yang dekat dengannya, pemandangan seperti itu adalah pemandangan yang sangat langkah. Pribadinya yang terkenal tak pernah bisa serius, jogal dan agak sedikit tolol berubah menjadi sosok yang sangat unyu. Terlahir dari sepasang suami istri dengan marga yang sama (papaku : simangunsong, mamaku : siahaan), (papanya : siahaan, mamanya : simangunsong) aku merasa punya sedikit kesamaan dengannya, termasuk di bagian “ketololan” dan “kejogalan” kami. Dia adalah tulang dan paribanku (dari adat batak) dan rekan sekerjaku yang paling ok.

Buat mu, seorang rekan sepelayananku selama 2 tahun : “ aku bersyukur Tuhan pernah mempertemukanku dengan orang hebat sepertimu. Aku tahu banyak perubahan dan pembentukkan luar biasa yang sudah Tuhan lakukan untuk mu selama ini. Jaga “hati” yang sudah Tuhan rangkai itu ya pak...”

Full of Happiness


A lot of Thank to YOU because of giving me a lot of happiness...
My great November :)